TPNBP OPM Klaim Akan Bebaskan Pilot Susi Air dalam Dua Bulan ke Depan

Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNBP OPM), Sebby Sambom, mengklaim bahwa pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang telah disandera selama lebih dari satu tahun, akan dibebaskan dalam satu hingga dua bulan ke--

REL , PAPUA - Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNBP OPM), Sebby Sambom, mengklaim bahwa pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang telah disandera selama lebih dari satu tahun, akan dibebaskan dalam satu hingga dua bulan ke depan. 

Dalam rekaman suara yang dikirimkan kepada CNN Indonesia, Sebby menyebut bahwa wacana pembebasan tersebut muncul setelah dia menghubungi Panglima OPM, Egianus Kogoya.

"Saya memberi saran dan kritik tentang untung rugi menyandera pilot.

Dari saran saya, dia menyetujui untuk membebaskan dan meminta juru bicara dengan kepala staf bisa mengeluarkan proposal untuk pembebasan pilot," kata Sebby.

BACA JUGA:Dugaan Pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Iran

BACA JUGA:Penangkapan Terduga Teroris Bawa Bom di KA Gajayana, Densus 88 Bertindak di Stasiun Solo Balapan

Sebby juga mengklaim bahwa penyanderaan sebenarnya hanya untuk menguji kemampuan Indonesia dan Selandia Baru dalam membebaskan sandera.

Kini, wacana pembebasan diambil untuk alasan kemanusiaan.

Sebelum pembebasan terlaksana, Sebby menyatakan bahwa siapapun yang ingin bertemu dengan pilot tersebut harus datang langsung ke markas mereka.

Dia juga menekankan agar tidak ada pengancaman selama proses pembebasan pilot. 

BACA JUGA:Penipuan Umrah: Kasus Tersangka yang Mengelabui Korban dengan Biro Perjalanan Abal-abal

BACA JUGA:Duel Berdarah Berujung Kematian Setelah Pesta Miras

"Dia (Egianus) ada menyatakan agar warga Nduga termasuk pemimpin gereja, tokoh gereja, tokoh adat, atau pemerintah tidak boleh melakukan pengancaman terhadap kami," tambahnya.

Ini bukan pertama kali TPNBP OPM menyebut akan membebaskan pilot Phillip.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan