Penjual Air Tedmon Mulai Menjamur di Lahat
Pedagang air ini mengangkut air menggunakan tedmon saat mendapatkan pesanan. Foto : ist --
Lahat - Musim panas yang baru mulai membuat permintaan air semakin meningkat di Kabupaten Lahat. Para pedagang air ini, saat mendapatkan pesanan, langsung mengantarkan air menggunakan tedmon air yang berkapasitas besar yang dilengkapi dengan mesin pemompa air, menggunakan mobil pikup.
Saat tiba di tempat tujuan, mereka mengalirkan air menggunakan selang air besar, dipompa menggunakan mesin, ke dalam tempat yang sudah disediakan oleh pembeli air tersebut.
Seperti yang dilakoni oleh Hendra (44) warga Kota Lahat, yang menjalani profesi menjual air sudah lama, dan pada saat musim kemarau seperti ini, banyak permintaan air bersih, bahkan bisa dua kali lipat dari biasanya. "Kalau sumber air ada permintaan dari sumur ada juga dari air Sungai Lematang," ujarnya.
Katanya, harga pun berbeda untuk air dari sumber sumur yakni 1 tedmon seharga Rp 75 ribu, sementara dari sungai dengan harga per tedmon Rp 65 ribu. "Tapi itu belum soal jaraknya pengantarannya. Biasanya kalau pelanggan untuk langganan air sudah tau," ujarnya.
BACA JUGA:Deretan Mantan Kapolda Jawa Barat yang Menjadi Komjen Pol: Jejak Karier Para Perwira Tinggi Polri
BACA JUGA:Viral: Bocah 9 Tahun Tabrak Tiang Lampu Merah Setelah Bawa Kabur Mobil
Kalau biasanya ia medapat pesanan untuk mengantarkan air 5-6 kali per hari, sekarang bisa mencapai 10 kali. "Sekarang minimal sepuluh kali, tapi kalau sampai malam bisa 12 kali," tuturnya Sabtu 3 Agustus 2024.
Seraya sekali jalan, ia bisa mengantarkan air sebanyak 1000 liter, sesuai dengan kemampuan tengki yang dimilikinya.
Namun itu terpaksa harus dilakukan oleh warga yang mengalami kekurangan air, seperti salah satu di Kelurahan Talang Jawa Selatan, Kecamatan Lahat, setiap kehabisan air, mereka terpaksa harus membeli air, untuk keperluan sehari-hari dan rumah tanggan.
Ria (33) warga Kelurahan Talang Jawa Selatan, Kecamatan Lahat mengatakan biasanya satu tedmon tampungan 1.000 liter itu, sekeluarganya pakai untuk lima hari, biasanya untuk keperluan cuci pakaian, mandi, dan keperluan lainnya. "Kecuali minum, soalnya untuk minum kita beli di galon isi ulang," ujarnya. (*)