Airlangga Hartarto Mundur dari Ketua Umum Golkar: Menjaga Stabilitas Transisi Pemerintahan

Airlangga Hartarto Mundur dari Ketua Umum Golkar: Menjaga Stabilitas Transisi Pemerintahan-(Poto: ist/ist)-

REL, BACAKORAN.CO - Airlangga Hartarto secara resmi menyatakan pengunduran dirinya dari posisi Ketua Umum Partai Golkar. 

Keputusan ini diambil dengan tujuan menjaga stabilitas Partai Golkar dan memastikan kelancaran transisi pemerintahan yang akan segera berlangsung.

BACA JUGA:Pasangan HDCU Resmi Kantongi B.1.KWK Partai Nasdem

BACA JUGA:3 Partai Politik Tertua yang Ada di Indonesia, Salahsatunya PKB dan PDIP

"Saya, Airlangga Hartarto, setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Golkar," demikian pernyataan Airlangga dalam sebuah video pada Minggu (11/8/2024).

Langkah mundur ini menandai akhir dari karier panjang dan berpengaruh Airlangga di Partai Golkar. Kiprah politiknya di partai berlambang pohon beringin ini dimulai sejak ia menjabat sebagai Wakil Bendahara DPP Golkar pada periode 2004-2009. 

Posisi tersebut merupakan awal dari perjalanan panjangnya dalam dunia politik yang penuh dinamika.

BACA JUGA:Airlangga Hartarto Mundur dari Ketua Umum Golkar, Sampaikan Terima Kasih kepada Jokowi, Prabowo, dan Para Seni

BACA JUGA:Menko Airlangga Pimpin Apel dan Simulasi Karhutlah 2024

Pada periode 2006-2009, Airlangga menjabat sebagai Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, sebuah posisi strategis yang mengawasi sektor energi, lingkungan hidup, dan riset teknologi. 

Kemudian, dalam pemilu 2009, Airlangga kembali terpilih sebagai anggota DPR untuk periode 2009-2014 mewakili Daerah Pemilihan Jawa Barat V. Selama periode ini, ia dipercaya untuk memimpin Komisi VI DPR RI, yang membidangi perindustrian, perdagangan, usaha kecil menengah, investasi, dan BUMN. 

Di bawah kepemimpinannya, Komisi VI menjalankan sejumlah program penting yang mendukung pengembangan industri nasional dan peningkatan daya saing ekonomi Indonesia.

Karier politik Airlangga terus menanjak hingga pada tahun 2017, ia terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Ia menggantikan Setya Novanto yang tersangkut kasus korupsi e-KTP. 

BACA JUGA:Sinyal Kenaikan Gaji ASN di 2025: Airlangga Hartarto Ungkap Rencana Kebijakan Pemerintah

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan