Hendak Pulang ke Rumah, Pasutri di Palembang Dibegal
Rekaman CCTV kejadian begal di Palembang. Foto : ist --
REL, Palembang - Pasangan suami istri (Pasutri) Ahmad Korik dan istri dibegal oleh tiga orang pelaku, Jumat (27/9/2024) sekitar pukul 01.30 WIB di depan toko Sendok Emas Jalan Sukabangun 2, Sukarami Palembang.
Saat ditemui di rumahnya, Korik bercerita bahwa peristiwa tersebut bermula saat ia dan istrinya baru pulang dari tempat keluarga lantaran ada urusan.
“Waktu itu kami baru pulang dari rumah keluarga karena ada urusan, saya boncengan sama istri, selama perjalanan tidak ada yang aneh. Kami juga tidak merasa dibuntuti,” cerita Korik, Senin (30/9/2024).
Tiba-tiba motor yang dikendarai oleh Korik dan istri dipepet oleh motor yang berboncengan tiga orang.
BACA JUGA:Sungai Manna Meluap, Warga Baturaja Terhanyut Arus
BACA JUGA:Kajari akan Turun Gunung Tangani Kasus Pembunuhan AA
“Tiba-tiba dari samping ada yang tendang motor kami, alhamdulillah kami tidak tersungkur, saat kami lihat mereka orang tiga, satu bawa motor matic dan dua yang dibonceng bawa pedang semua, mereka langsung mendekati kami, satu mengambil motor saya satu lagi mengancam dengan pedang,” kata Korik.
Saat itu lanjut Korik, situasi jalanan lagi sepi, saat kejadian sang istri teriak-teriak.
“Istri saya teriak-teriak, saya sempat ingin mengejar. Namun, tidak sempat, warga mulai berdatangan, ada juga satu anggota polisi yang kebenaran lewat lalu ikut mengejar juga meski tidak dapat,” terang Korik.
Dijelaskan Korik bahwa pelaku menggunakan jaket dan topi.
“Mereka memakai jaket dan topi, tetapi tidak memakai penutup wajah, ada satu wajah pelaku yang duduk dibelakang tidak asing bagi saya, sering lihat, tapi entah di mana, dan kalau dilihat dari postur tubuh mereka masih remaja, anak SMA, ” jelas Korik.
Atas kejadian tersebut Korik harus kehilangan motorHonda Beat BG 3220 ADS.
“Saya sudah membuat laporan ke Polsek Sukarami dengan harapan pelaku dapat segera tertangkap,” terang Korik.
“Harapan saya dengan adanya laporan ini patroli dapat ditingkatkan agar aman, karena wilayah di sini memang rawan kejahatan, kejadian seperti ini sudah sering terjadi,” tutur Korik. (*).