De Ligt dan Martinez Jadi Kambing Hitam

Reporter: Farel |

Editor: Mael |

Jumat , 04 Oct 2024 - 22:10

Matthijs de Ligt. Foto: Getty Images--

REL, Porto - Hasil kurang memuaskan kembali diterima oleh Manchester United dalam lanjutan Liga Europa 2024.

Bertanding di markas FC Porto, Estadio do Dragao, Jumat (4/10/2024) dini hari WIB, Setan Merah hanya mampu meraih hasil imbang 3-3, meski sempat unggul lebih dulu.

Pada 20 menit pertama, Manchester United tampil dominan.

Marcus Rashford membuka keunggulan di menit ke-11, disusul gol kedua dari Rasmus Hojlund di menit ke-19.

BACA JUGA:Paolo Di Canio Puji Vlahovic

Namun, dominasi MU terhenti setelah Porto berhasil bangkit.

Tim tuan rumah mencetak gol balasan melalui Pepe di menit ke-27, dan dua gol tambahan dari Samu Omorodion di menit ke-34 serta ke-50, membuat Porto berbalik unggul.

Pertandingan semakin sulit bagi Manchester United setelah Bruno Fernandes mendapat kartu merah di menit ke-81.

Bermain dengan 10 orang, MU berusaha keras untuk menyamakan kedudukan, hingga akhirnya Harry Maguire muncul sebagai penyelamat dengan gol di menit ke-91.

Namun, hasil imbang ini tidak luput dari sorotan negatif, terutama terhadap lini pertahanan Manchester United.

Karen Carney, jurnalis sepak bola kenamaan, memberikan kritik tajam kepada dua bek utama MU, Matthijs de Ligt dan Lisandro Martinez.

Menurut Carney, penampilan keduanya jauh dari kata memuaskan, bahkan dinilai sebagai salah satu faktor utama gagalnya United meraih kemenangan.

"Saya tidak tahu apa yang mereka lakukan di sana. Mereka bukan partner yang cocok," ungkap Carney dilansir dari TNT Sports.

de ligt dan martinez jadi kambing hitam                            rel, porto - hasil kurang memuaskan kembali diterima oleh manchester united dalam lanjutan liga europa 2024. 
bertanding di markas fc porto, estadio do dragao, jumat (4/10/2024) dini hari wib, setan merah hanya mampu meraih hasil imbang 3-3, meski sempat unggul lebih dulu.
pada 20 menit pertama, manchester united tampil dominan. 
marcus rashford membuka keunggulan di menit ke-11, disusul gol kedua dari rasmus hojlund di menit ke-19.
baca juga:paolo di canio puji vlahovic 
baca juga:chelsea hadapi jadwal krusial di premier league
namun, dominasi mu terhenti setelah porto berhasil bangkit. 
tim tuan rumah mencetak gol balasan melalui pepe di menit ke-27, dan dua gol tambahan dari samu omorodion di menit ke-34 serta ke-50, membuat porto berbalik unggul.
pertandingan semakin sulit bagi manchester united setelah bruno fernandes mendapat kartu merah di menit ke-81. 
bermain dengan 10 orang, mu berusaha keras untuk menyamakan kedudukan, hingga akhirnya harry maguire muncul sebagai penyelamat dengan gol di menit ke-91.
namun, hasil imbang ini tidak luput dari sorotan negatif, terutama terhadap lini pertahanan manchester united. 
karen carney, jurnalis sepak bola kenamaan, memberikan kritik tajam kepada dua bek utama mu, matthijs de ligt dan lisandro martinez. 
menurut carney, penampilan keduanya jauh dari kata memuaskan, bahkan dinilai sebagai salah satu faktor utama gagalnya united meraih kemenangan.
"saya tidak tahu apa yang mereka lakukan di sana. mereka bukan partner yang cocok," ungkap carney dilansir dari tnt sports. 
"mereka tidak sinkron di lapangan, dan kesalahan mereka malam ini sangat fatal."
de ligt dan martinez yang diharapkan menjadi benteng kokoh di lini belakang, justru tampil mengecewakan. 
pada babak kedua, pelatih manchester united, erik ten hag, memutuskan untuk menarik keduanya keluar dan menggantikan dengan harry maguire serta jonny evans. 
pergantian ini terbukti efektif, setidaknya dengan gol maguire yang menyelamatkan setan merah dari kekalahan.
carney juga menyebut bahwa tidak hanya de ligt dan martinez yang tampil buruk, tetapi juga casemiro, gelandang bertahan mu.
"ini adalah malam yang mengecewakan bagi beberapa pemain kunci united. mereka semua seharusnya bisa tampil lebih baik di laga sepenting ini," tambah carney.
hasil ini membuat posisi manchester united di grup liga europa sedikit terancam. 
mereka harus segera memperbaiki kelemahan, terutama di lini pertahanan, jika ingin melangkah lebih jauh di kompetisi ini. (*)