Pj Gubernur Hadiri Rakorsus di Manggala Wanabakti

HADIR: Pj Gubernur Sumsel,, Agus Fatoni saat hadiri Rakorsus antisipasi karhutla di gedung Manggala Wanabakti KLHK pada Kamis pagi kemarin. Foto: dok/ist--

Bahas Antisipasi Karhutla

REL, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Agus Fatoni, turut serta dalam Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di gedung Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Kamis pagi kemarin.

Rakorsus yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto, menjadi platform bagi Pj Gubernur Agus Fatoni untuk memaparkan langkah-langkah dan program penanganan karhutla yang telah dan akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumsel.

"Tahun ini kita tetap melakukan langkah-langkah seperti pada tahun lalu, meniru pola pada tahun lalu dengan tetap meningkatkan dan mengoptimalkan sejak awal sehingga penanganannya bisa lebih efektif lagi," ujar Fatoni, menegaskan komitmennya.

Fatoni menambahkan bahwa Pemprov Sumsel telah menerima apresiasi dari KLHK atas penanganan karhutla tahun sebelumnya, dan dengan keyakinan penuh, mereka bertekad untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi tahun ini.

BACA JUGA:Massa Tuntut Pemecatan Plh Ksdisdik Sumsel

BACA JUGA:Antisipasi Tawuran, Polres Lahat Lakukan Monitoring

Pada kesempatan tersebut, Fatoni juga menyampaikan rekomendasi bagi pemerintah pusat, termasuk strategi, perencanaan anggaran, penyiapan personil, sarana prasarana, serta penguatan koordinasi di semua stakeholder terkait.

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto memberikan catatan atas laporan dari sejumlah provinsi terdampak karhutla. Dia menegaskan perlunya langkah lebih masif dalam menghadapi potensi karhutla dan fenomena El Nino yang diprediksi akan berlangsung hingga akhir tahun.

"Berdasarkan prediksi BMKG, potensi karhutla di Sumsel, Riau, dan Kalteng akan meningkat pada bulan Juni hingga September. Oleh karena itu, Kepala Daerah di wilayah-wilayah tersebut diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan siaga darurat sejak dini," jelas Hadi Tjahjanto.

Masukan juga diberikan oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, yang menekankan pentingnya mitigasi pemadaman dan penanganan pasca bencana selain upaya pencegahan.

Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri termasuk Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, serta pimpinan lembaga dan badan terkait. Kehadiran juga diperluas kepada para Kepala Daerah yang wilayahnya berpotensi terjadi karhutla.

Dengan komitmen bersama dan langkah-langkah antisipasi yang diperkuat, diharapkan penanganan karhutla di Indonesia dapat semakin efektif dan berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan