Buruh di Palembang Tolak Tapera

Ilustrasi Tapera. (dok/ist)--

REL, Palembang - Federasi Serikat Buruh (FSB) Niaga, Informatika, Keuangan, Perbankan, dan Aneka Industri (Nikeuba) Kota Palembang menyatakan penolakan tegas terhadap program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang digagas pemerintah. 

Program ini dinilai memberatkan pekerja di tengah kondisi ekonomi yang sedang lesu saat ini.

"Bagi buruh, Tapera ini belum dibutuhkan dan sangat memberatkan," ungkap Ketua FSB Nikeuba Palembang, Hermawan, Rabu (29/5/2024).

Penolakan ini didasari oleh beberapa alasan utama. Pertama, program Tapera dianggap hanya menambah beban finansial pekerja yang sudah tertekan dengan kenaikan harga bahan pokok dan kebutuhan lainnya.

BACA JUGA:Legenda MU Masuk Radar Leicester City

BACA JUGA:Vincent Kompany Resmi Melatih Bayern Muenchen!

"Kondisi upah saja tidak naik, bahkan hanya naik sekitar Rp50.000," jelas Hermawan.

Kedua, Hermawan mempertanyakan ketepatan program ini di tengah upaya pemerintah menyerap gaji masyarakat melalui berbagai kebijakan, termasuk UU Cipta Kerja.

"Pemerintah abai terhadap kenaikan gaji yang proporsional bagi pekerja, tapi malah ingin menyerap gaji melalui Tapera," kritik Hermawan.

Ketiga, FSB Nikeuba menilai program Tapera tidak tepat sasaran. Hermawan mengusulkan agar pemerintah fokus pada penyediaan rumah subsidi bagi buruh, alih-alih memungut iuran bulanan yang memberatkan.

"Tapera ini tidak tepat. Justru akan memberatkan pekerja," tegas Hermawan.

Penolakan FSB Nikeuba Palembang ini menambah suara kritis terhadap program Tapera. 

Sebelumnya, beberapa serikat buruh lain di berbagai daerah juga telah menyatakan penolakan serupa.

Masih perlu dilihat bagaimana pemerintah akan merespon penolakan-penolakan ini dan apakah akan ada perubahan kebijakan terkait program Tapera. (*)

Tag
Share