Bahaya Konsumsi Es Jeruk Setelah Makan Makanan Berlemak: Mitos atau Fakta?

Istimewa --

REL, Jakarta - Konsumsi es jeruk sebagai pendamping makanan berlemak sering dianggap sebagai pilihan yang segar dan manis. Namun, apakah kebiasaan ini benar-benar aman untuk kesehatan ginjal dalam jangka panjang? Pakar Kesehatan dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), Yulia, memberikan penjelasan mendalam terkait dampak dari kebiasaan tersebut.

 

Menurut Yulia, makan makanan tinggi lemak dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal karena lemak yang masuk ke tubuh berpotensi mengkristal di dalam saluran perkemihan. "Lemak jika dimakan bersamaan dengan zat-zat yang asam maka akan mengkristal di dalam tubuh," ungkapnya. Hal ini dapat berdampak serius pada kesehatan ginjal seseorang.

 

Dalam konteks ini, es jeruk dianggap berpotensi meningkatkan risiko tersebut karena sifatnya yang asam. "Seperti di resto Padang, kolesterol dari otak itu tinggi banget. Lalu minumnya air jeruk. Itu enggak bagus justru membuat lemak mengkristal," tambah Yulia. Sebagai gantinya, Yulia menyarankan untuk membatasi konsumsi makanan tinggi lemak seperti daging merah dan jeroan, serta menggantinya dengan minum air putih.

 

Batu ginjal sendiri merupakan kondisi yang terjadi ketika zat-zat limbah atau sampah di dalam darah mengkristal dalam ginjal. Penyakit ini sering kali dikaitkan dengan gaya hidup yang tidak sehat, termasuk pola makan yang tidak seimbang. Yulia menegaskan pentingnya membatasi asupan lemak dan menjaga keseimbangan nutrisi dalam piramida makanan untuk mencegah risiko terbentuknya batu ginjal.

 

Secara umum, artikel ini mengingatkan kita untuk lebih bijak dalam memilih konsumsi makanan dan minuman setelah makan makanan berlemak, demi menjaga kesehatan ginjal dan tubuh secara keseluruhan.(*)

Tag
Share