Pedagang Seragam Sekolah di Lubuklinggau Raup Berkah

BERKAH: Menjelang tahun ajaran baru 2024-2025, pedagang seragam sekolah di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, merasakan berkah dari meningkatnya permintaan. Foto: dok/ist--

REL, Lubuklinggau - Menjelang tahun ajaran baru 2024-2025, pedagang seragam sekolah di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, merasakan berkah dari meningkatnya permintaan. 

Salah satunya adalah Rezi Noviarti, pemilik Toko Irfan Jaya di Jalan Garuda Hitam, Kelurahan Pasar Pemiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat II.

Rezi mengungkapkan bahwa penjualan seragam sekolah di tokonya meningkat lebih dari 75 persen dibandingkan hari biasa. 

"Alhamdulillah, lebih dari 75 persen meningkat. Tapi ada banyak juga yang jual pakaian sekolah," ujarnya pada Kamis, 27 Juni 2024.

BACA JUGA:Sekda Supriono Sebut Ada Dua Agenda Penting Pemerintah

BACA JUGA:Kantor PLN S2JB Kembali Didemo GKOR Sumsel

Meningkatnya pembelian seragam ini berdampak langsung pada omset toko Irfan Jaya. Rezi mencatat peningkatan omset yang signifikan, mencapai Rp10 juta hingga Rp15 juta per hari, jauh di atas omset harian biasanya yang hanya Rp1 juta hingga Rp2 juta. 

"Omset naik. Per hari omset Rp10 juta sampai Rp15 juta. Kalau hari biasa hanya Rp1 juta sampai Rp2 juta," katanya.

Dalam kondisi ramai seperti saat ini, toko Irfan Jaya mampu menjual hingga 100 setel seragam sekolah per hari. 

Sedangkan pada hari biasa, penjualan hanya mencapai 10 setel. "Seragam sekolah yang diburu mulai SD, SMP, dan SMA," jelas Rezi.

Harga seragam sekolah di toko Rezi bervariasi. Seragam SD dijual mulai dari Rp140 ribu hingga Rp150 ribu, seragam SMP berkisar antara Rp180 ribu hingga Rp200 ribu, dan seragam SMA dijual dengan harga Rp200 ribu hingga Rp220 ribu. 

Selain seragam jadi, toko Irfan Jaya juga menerima pesanan jahit, yang biasanya dibeli sepaket dengan aksesoris seperti tali pinggang dan kaos kaki.

Meskipun demikian, Rezi mencatat bahwa jumlah pembeli tahun ini sedikit berkurang dibandingkan tahun sebelumnya. Ia menyebut kondisi ekonomi yang sulit sebagai salah satu faktor penyebabnya. 

"Kalau sekarang kurang dari tahun kemarin, soalnya sudah mahal, naik sekali. Apalagi semua harga-harga naik semua karena keadaan ekonomi sekarang," tambahnya.

Tag
Share