Perubahan Drastis di Kampung Gajah Wonderland

RAKYATEMPATLAWANG.BACAKORAN.CO -- Bandung selalu menarik hati wisatawan dengan keindahan alam dan ragam destinasi wisata. Namun, kini Kota ini menawarkan pengalaman yang berbeda: wisata horor.

Kampung Gajah Wonderland, yang dulu merupakan tempat rekreasi keluarga dengan lebih dari tiga puluh wahana permainan, kini berubah menjadi destinasi yang menyeramkan setelah dinyatakan pailit pada akhir tahun 2017 dan resmi ditutup pada Mei 2018.

BACA JUGA:Menjelajahi Pesona Tasikmalaya: Rekomendasi Wisata yang Harus Dikunjungi

Tanpa perawatan, kawasan seluas 60 hektar ini kini dipenuhi bangunan usang, wahana berkarat, dan patung-patung gajah yang dilumuti lumut, menjadikannya sebagai tempat wisata horor.

Suasana sunyi dengan suara daun bergesekan dan bangunan yang dipenuhi tanaman liar meliputi setiap sudut.

Kisah-kisah seram mulai muncul, seperti kamera yang tiba-tiba mati tanpa sebab dan gangguan pada drone saat berada di ketinggian tertentu. 

BACA JUGA:Eksplorasi Pesona Banjarnegara: 4 Rekomendasi Wisata yang Harus Dikunjungi

Fenomena ini membuat Kampung Gajah Wonderland kembali viral dan menarik wisatawan yang penasaran untuk mengabadikan momen di tempat yang sekarang dipenuhi aura horor.

Meskipun telah memiliki wahana rumah hantu pada masa kejayaannya, Kampung Gajah sekarang telah berubah menjadi destinasi wisata horor secara tidak resmi. 

Pertanyaan pun muncul, apakah tempat ini sebaiknya tetap mempertahankan citra horornya atau diubah menjadi destinasi wisata baru untuk menghidupkan kembali potensi pariwisata Bandung.

BACA JUGA:Wisata Terbaru 2024 di Tegal: Destinasi Seru untuk Liburan Keluarga

Masa depan Kampung Gajah Wonderland masih menjadi tanda tanya. Apakah akan tetap menjadi tempat wisata horor atau mengalami transformasi menjadi sesuatu yang baru, hanya waktu yang dapat menjawabnya.

Yang pasti, Kampung Gajah Wonderland tetap menjadi bagian dari sejarah wisata Bandung yang menarik untuk diikuti, membawa cerita dari masa kejayaan hingga titik terendahnya. (*)