Pria Bekasi Dibunuh Istri, Anak, dan Pacar Anak karena Faktor Ekonomi dan Sakit Hati
Doc/Foto/Ist--
REL,EMPATLAWANG.BACAKORAN.CO.ID - Seorang pria berinisial AS (43), warga Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh istri, anak, dan pacar sang anak. Keluarga korban tidak menyangka pelaku adalah orang-orang terdekatnya.
Adik korban, Ahmad Wahyudi, yang sangat dekat dengan AS karena menjalankan usaha aksesori bersama, mengungkapkan bahwa tidak ada permasalahan ekonomi dalam keluarga korban. "Tidak mungkin faktor ekonomi, karena saya sama almarhum usaha bersama. Saya tahu kalau ada apa-apa, apalagi kalau masalah kesulitan ekonomi," kata Wahyudi di Polres Metro Bekasi, Senin (22/7/2024).
BACA JUGA:Hari Pertama Uji Coba Contraflow, Jalan Kolonel H Barlian dan Sudirman Timbulkan Kemacetan
Awalnya, Wahyudi mendapat informasi dari istri korban bahwa AS meninggal karena terbentur lemari. Namun, ia menemukan beberapa kejanggalan. "Awalnya dia (pelaku) kasih keterangan cuma berantem, jatuh, terus kejedot lemari, tetapi saya menemukan beberapa kejanggalan," tambahnya.
Kuasa hukum keluarga korban, Rusdi, menjelaskan bahwa salah satu kejanggalan adalah adanya transaksi pinjaman online yang dicairkan setelah korban meninggal. "Korban meninggal tanggal 27 Juni 2024, ada transaksi pinjol pada tanggal yang sama ketika korban sudah meninggal. Itu membuat keluarga korban membuat laporan polisi di Polsek Setu," ungkap Rusdi.
BACA JUGA:Pengedar di OKU Tertangkap Bawa 3 Paket Sabu-Sabu
Selain itu, keluarga mencurigai korban tewas karena terdapat luka lebam dan cekikan di tubuhnya. Oleh karena itu, polisi melakukan ekshumasi pada 16 Juli 2024.
Polres Metro Bekasi telah menangkap tiga pelaku pembunuhan yaitu istri korban J (45), anak korban SN (22), dan pacar anak korban HP (22). Kapolres Metro Bekasi, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi, menjelaskan bahwa motif pembunuhan ini terkait masalah utang dan hubungan asmara SN dan HP yang tidak kunjung direstui oleh korban.
BACA JUGA:Sijago Merah Luluh Lantakkan Rumah Ruzali dan Jumadi
"Ada faktor ekonomi dan sakit hati terhadap korban. Istri korban memiliki beberapa utang yang tidak bersedia dilunasi oleh korban. Selain itu, hubungan asmara anak korban dengan HP tidak kunjung diberikan restu oleh korban," kata Twedi kepada wartawan di Polres Metro Bekasi, Cikarang, Senin (22/7/2024).
Dengan kejadian ini, pihak kepolisian terus mendalami kasus untuk mengungkap fakta-fakta lain yang mungkin belum terungkap.(*)