Arus Kuat

Kamis 19 Sep 2024 - 21:16 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Mael

Speed boat yang saya tumpangi cukup besar dan panjang. Bisa berisi 40 orang. Hanya sekitar lima orang yang bukan bule. Sisanya turis mancanegara. Termasuk wanita sebelah saya. Dia dari Jerman wilayah selatan. 

Si Jerman sudah dua kali ke Nusa Lembongan. Saya heran: apa menariknya pulau ini. Sama sekali tidak indah. Atau belum dibuat indah. Masih terkesan kumuh dan berdebu. 

Para bule yang menunggu keberangkatan speed boat pun tidak punya ruang tunggu yang sekadar memadai. Tempat tunggu speed boat-nya mirip pos kamling di kampung-kampung miskin. 

Anehnya mereka seperti bisa menerima keadaan itu. Rupanya mereka sudah siap mental. 

Mereka memang tidak akan menikmati daratan Nusa Lembongan. Mereka hanya mampir di situ. Tujuan utama mereka ke dasar lautnya: menyelam. 

Makanya banyak di antara mereka yang turun dari speed boat sambil memanggul tabung besi. Isi oksigen. Terlihat berat. Apalagi kalau yang memanggul itu wanita. Meski dia sudah tanpa bawahan dan atasan tabung itu tidak terasa lebih ringan. Mungkin karena masih ada dua gunung di dadanyi. 

Nusa Lembongan juga belum punya dermaga. Penumpang speed boat dianjurkan melepas sepatu. Menyingsingkan celana. Speed boat-nya tidak bisa merapat ke daratan. Kapal itu menunggu di atas air setinggi di atas lutut. 

Si Jerman tidak menghiraukan saya yang duduk di sebelahnya. Seandainya pun saya melirik ke sela-sela gunungnyi dia tidak akan peduli. Matanyi terus menatap ke layar hp. Sambil senyum-senyum. Dia terlihat puas menyaksikan pemandangan bawah laut di layar HP. 

"Video itu karya Anda sendiri?" tanya saya. 

Dia menoleh ke saya. Tersenyum. Manis. Manisnya wanita bule. 

"Betul. Saya sendiri yang ambil video," jawabnyi. 

Apa istimewanya sampai dia dua kali datang menyelam di Nusa Lembongan? 

"Airnya tidak dingin. Hangat," jawabnyi. 

Saya tidak bisa menyelami perasaan orang yang lagi bahagia setelah menyelam di bawah laut. Maka saya hubungi sahabat Disway yang suka menyelam. 

Namanya: Murtaqi Syamsuddin. Ia lulusan elektro Universitas Indonesia. Sepanjang kariernya dihabiskan di PLN –terakhir sebagai direktur di sana. 

Murtaqi sudah biasa menyelam di Nusa Lembongan. Laut dalam di situ, katanya, arusnya kuat. Mirip dengan laut di Alor dan Labuhan Bajo. 

Kategori :

Terkait

Kamis 19 Sep 2024 - 21:16 WIB

Arus Kuat

Sabtu 14 Sep 2024 - 18:27 WIB

Wajah Baru