REL , Laos – Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma'ruf Amin, menekankan pentingnya kolaborasi erat antara pemerintah dan sektor usaha di kawasan ASEAN setelah perdagangan intra-ASEAN mengalami penurunan signifikan sebesar 8,3 persen dari tahun sebelumnya, dengan total nilai mencapai 3,5 triliun dolar AS.
Hal ini disampaikan Wapres dalam acara ASEAN Leaders’ Interface with Representatives of ASEAN Business Advisory Council pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-44 dan Ke-45 ASEAN, yang berlangsung di Vientiane, Laos, Rabu (8/10).
"Tahun lalu, perdagangan intra-ASEAN mengalami penurunan signifikan sebesar 8,3 persen dari tahun sebelumnya, dengan nilai 3,5 triliun dolar AS.
Saya ingin menekankan kembali pentingnya kolaborasi erat antara pemerintah dan dunia usaha di antara anggota ASEAN," ujar Ma'ruf Amin.
Wapres berharap ASEAN Business Advisory Council dapat berperan lebih aktif sebagai jembatan antara pemerintah dan dunia usaha, guna mendorong peningkatan kerja sama ekonomi di kawasan, terutama dalam menghadapi ketidakpastian global yang semakin meningkat.
BACA JUGA:Polresta Bandara Soetta Buru Pengendali Jaringan Narkoba Internasional Asal Malaysia
BACA JUGA:Wajib Dikunjungi, Ini 6 Rekomendasi Tempat Wisata Instagramable di Solo yang Pas untuk Gen Z
Lebih lanjut, Wapres juga meminta dukungan dari dewan penasihat bisnis ASEAN untuk kebijakan ekonomi utama kawasan, seperti Perjanjian Kerangka Kerja Ekonomi Digital (Digital Economy Framework Agreement/DEFA) dan penguatan ekosistem kendaraan listrik.
Upaya ini sejalan dengan visi ASEAN 2045 yang bertujuan menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan global.
Selain itu, Ma'ruf Amin turut mengapresiasi penyelenggaraan Forum ASEAN-Indo Pasifik dan peluncuran jaringan bisnis ASEAN-Indo Pasifik, yang diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat ASEAN.
"Kegiatan tersebut merupakan implementasi konkret dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific," kata Wapres.
Dalam sesi lanjutan KTT Ke-44 dan Ke-45 ASEAN, Wapres didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.
Adapun KTT ini mengusung tema "Enhancing Connectivity and Resilience" , yang menyoroti pentingnya konektivitas dan ketahanan dalam memperkuat Komunitas ASEAN guna memanfaatkan peluang serta menghadapi tantangan di masa depan.
BACA JUGA:Kabar Gembira! Tol Indralaya-Muara Enim Segera Tersambung, Lahan PTPN I Sudah Diganti Rugi
BACA JUGA:Waspada! BPOM Temukan 10 Obat Herbal Berbahaya Bisa Merusak Jantung dan Ginjal