Hamas Shekel

Selasa 09 Jan 2024 - 20:08 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Mael

Sejak diserahkan, nama Indonesia tidak diganti. Mereka juga mempertahankan nama-nama khas Indonesia lainnya. Misalnya nama-nama ruangan. Tiap ruang diberi nama pulau-pulau yang ada di Indonesia. Ads Ruang Jawa, Ruang Sumatera, Ruang Sulawesi, dan seterusnya. Guest house-nya diberi nama Wisma dr Joserizal. Itu untuk mengabadikan nama dokter Joserizal, pendiri dan ketua presidium MER-C yang pertama. Nama Joserizal sangat legendaris di MER-C. Ia lulusan SMAN 2 Padang yang masuk FK Universitas Indonesia. Ayahnya profesor, pun ibunya. Sang ayah seorang wartawan sebelum akhirnya menjabat rektor Universitas Andalas, Padang.

BACA JUGA:Bintara Remaja Gencarkan Pencegahan DBD

Almarhum Jose-lah yang sering ke Gaza –pun ketika sudah sakit-sakitan.

Apakah pemerintah Indonesia tidak ikut menyumbang? Tidak. Pemerintah sudah menyumbang Palestina Rp 2 miliar. Uang itu diserahkan ke Bank Pembangunan Islam (IDB). MER-C pernah berusaha mendapatkan uang tersebut. Khususnya saat kepepet harus membayar kontraktor. Tapi IDB sudah telanjur mengalokasikannya ke RS As Sifa, di Gaza bagian tengah.

Ada cerita lucu saat membangun RS Indonesia. MER-C melihat: alat untuk membangunnya dibeli dari Israel. Pun bahan-bahannya. "Rupanya hubungan dagang antara Hamas dan Israel berjalan normal. Tidak terganggu," ujar dokter Ben lantas tersenyum.

Uang memang tidak berideologi. Tidak pula beragama. Pun sampai hari ini, mata uang yang dipakai transaksi sehari-hari rakyat Gaza adalah Shekel –mata uang Israel. Palestina belum punya mata uang. Belum punya bank sentral.

Hamas sangat benci Israel. Tapi sangat cinta uangnya. (*)

Kategori :

Terkait

Senin 18 Nov 2024 - 21:18 WIB

Tafsir Iqra Oleh: Dahlan Iskan

Selasa 12 Nov 2024 - 22:03 WIB

Kawin Thinking

Senin 11 Nov 2024 - 20:59 WIB

Dangkal Dalam

Kamis 07 Nov 2024 - 20:50 WIB

Bismillah Karnaval

Rabu 06 Nov 2024 - 22:31 WIB

Anwar Berkeley