REL, Spanyol - Mantan Presiden Real Madrid, Ramon Calderon, secara terbuka mengomentari kontroversi terkait keputusan Real Madrid yang menolak penghargaan Ballon d'Or, yang kali ini dimenangkan oleh gelandang Manchester City, Rodri.
Calderon menganggap langkah tersebut berisiko memperburuk citra klub di mata dunia, terutama sebagai klub yang dikenal akan prestasinya di level internasional.
Berbicara dalam wawancara eksklusif dengan BBC Radio 5 Live, Calderon menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian Rodri, yang berhasil membawa pulang salah satu penghargaan individu paling bergengsi di dunia sepak bola.
"Saya senang mengetahui bahwa rekan senegara kita, Rodri, telah memenangkan gelar itu," ujar Calderon.
BACA JUGA:Tottenham Berebut Bintang Muda Serbia
BACA JUGA:Napoli Hancurkan AC Milan di San Siro
"Memang, pemain seperti Vinicius atau Carvajal juga layak, namun hanya ada satu pemenang, dan Rodri telah dinobatkan oleh para jurnalis. Kita harus menerima hasil ini dengan lapang dada."
Calderon menekankan bahwa penghargaan kolektif sebagai tim jauh lebih berharga dibandingkan pengakuan individu.
Dalam pandangannya, Real Madrid sebagai klub sudah mencapai begitu banyak prestasi, termasuk baru-baru ini dinobatkan sebagai tim terbaik dunia, dan Carlo Ancelotti meraih gelar pelatih terbaik.
"Ini adalah permainan tim. Bagi saya, gelar yang dicapai oleh seluruh tim lebih penting daripada penghargaan individu," terang Calderon.
BACA JUGA:Barcelona Rayakan Kemenangan Ganda
BACA JUGA:Persik Kediri Takluk di Kandang Sendiri
Menurutnya, keberhasilan bersama justru lebih mencerminkan kebesaran Real Madrid sebagai klub sepak bola elite.
Namun, Calderon tak menutupi kritikannya terhadap keputusan klub menolak penghargaan Ballon d'Or.
Ia menganggap sikap ini dapat merusak reputasi Real Madrid sebagai klub besar yang dihormati dunia.