REL, Jerman – Gaya bermain Bayern Munich mengalami perubahan signifikan di bawah kepemimpinan pelatih anyar, Vincent Kompany.
Mengusung strategi ofensif yang agresif, Bayern kini tampil dominan dalam penguasaan bola, namun rentan terhadap serangan balik lawan.
Menurut gelandang andalan Bayern, Joshua Kimmich, taktik ini memaksa tim mengambil risiko di lini pertahanan.
Dalam strategi ofensif ala Kompany, bek sayap Bayern sering kali maju mendukung serangan, hanya menyisakan duet Kim Min-jae dan Dayot Upamecano sebagai penjaga lini belakang.
BACA JUGA:Timnas Spanyol Tanpa Pemain Real Madrid
BACA JUGA:Menyesal Setelah Gagal Tundukan Lille
Situasi ini berpotensi membahayakan saat Bayern kehilangan bola, membuka peluang bagi lawan untuk mengeksploitasi ruang kosong di area pertahanan mereka.
Namun, Kim Min-jae dan Dayot Upamecano berhasil menunjukkan kekompakan dan soliditas yang luar biasa.
Hingga pekan ke-9 Bundesliga, Bayern hanya kebobolan tujuh gol, menjadikannya pertahanan terbaik kedua setelah RB Leipzig yang hanya kemasukan lima gol.
"Saya sudah katakan di awal musim bahwa sangat menantang untuk bertahan dengan ruang yang begitu besar di belakang mereka," ungkap Kimmich.
BACA JUGA:Slot Puji Konsistensi Mohamed Salah
BACA JUGA:Laga Barcelona vs Atletico Madrid Gagal Dipindahkan
"Meski begitu, keduanya memiliki kecepatan dan kekuatan luar biasa, serta mampu membuat keputusan cerdas saat menghadapi lawan."
Kimmich pun tak segan memuji Kim Min-jae, yang menurutnya terus berkembang dalam memahami taktik Kompany.
“Min-jae adalah monster dalam menghadapi tantangan fisik, tapi dia juga luar biasa saat menguasai bola. Dia memahami ide-ide pelatih dan berusaha menerapkannya dengan baik,” tambahnya.