TIDAK PERNAH diumumkan secara resmi, tapi orang Kalsel semua tahu: Minggu malam besok adalah haul ke-19 Tuan Guru Sekumpul.
"Mungkin sampai dua juta orang yang mengalir ke Martapura," ujar seorang Muhibin kepada saya tadi malam. Muhibin adalah sebutan untuk pecinta Tuan Guru Sekumpul.
"Apakah ada capres atau cawapres yang datang ke Sekumpul?" tanya saya.
"Tidak ada. Haul Tuan Guru selalu bisa steril dari politik," tambahnya.
BACA JUGA:Ciptakan Keamanan dan Kenyamanan Anak Sekolah
BACA JUGA:Jhoni Tupangga Jabat Pj Ketua Umum MD KAHMI Lahat
Tuan Guru memang selalu bisa menghindar dari tarik-menarik politik.
Kalau pun ada tokoh politik yang datang diterima biasa saja. Dari kubu mana saja. Pun di zaman kekuasaan mutlak Golkar-nya Orde Baru, Sekumpul tetap netral.
Besok malam itu haul yang ke-19. Tuan Guru meninggal tahun 2005 di usia 63 tahun –sama dengan umur Nabi Muhammad saat meninggal dunia.
Tuan Guru sempat 10 hari dirawat di RS Mount Elizabeth, Singapura akibat gagal ginjal. Lalu kembali ke Martapura. Tanggal 9 Agustus 2005 meninggal dunia.
BACA JUGA:KPU Provinsi Sumsel Pantau Logistik KPU Empat Lawang
Kok haul ke-19 dilaksanakan besok malam? Itu karena tanggal 5 Rajab bertepatan dengan 14 Januari 2024. Haul selalu dilaksanakan tanggal 5 Rajab.
Saat meninggal dunia Tuan Guru punya tiga istri. Beliau pernah menikah dengan tujuh wanita. Ada yang dicerai lalu menikahi wanita lainnya.
Dari tujuh istri itu yang berhasil punya anak hanya satu orang. Yakni istri kedua: Hajah Laila. Dua yang lain adalah Hajah Juwairiyah dan Hajah Noorjanah.
Hajah Laila cantik sekali. Saya lihat foto-fotonyi. Dari rahim Laila inilah lahir dua anak laki-laki: Sayyid Muhammad Amin Badali Alaydrus dan Sayyid Ahmad Hafi Badali Alaydrus.