Keragaman Genetik
Tim peneliti memeriksa 14 salinan tubuh dan berhasil mengekstrak DNA dari lima kerangka, mengungkapkan asal-usul beragam korban, dengan banyak di antaranya berasal dari kawasan Mediterania timur.
“Penemuan ini membuktikan bahwa Kekaisaran Romawi adalah masyarakat multietnis,” kata Alissa Mittnik, arkeogenetikawan dari Harvard Medical School dan Max Planck Institute.
Konteks Budaya dan Kesalahpahaman
Carles Lalueza-Fox dari Institut Biologi Evolusi di Barcelona menyoroti bagaimana asumsi modern dapat memengaruhi interpretasi sejarah.
“Penemuan seorang pria dengan gelang emas yang melindungi anak yang tak terkait lebih menarik dan memperkaya pemahaman kita tentang kompleksitas budaya Pompeii,” ujarnya.
Menurut para ahli, kesalahpahaman ini memperlihatkan perlunya menggabungkan data genetik dengan informasi arkeologis dan historis secara akurat.
BACA JUGA:Jay Idzes Percaya Timnas Indonesia Bisa Bersaing Lawan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
BACA JUGA:Hasil Imbang Australia vs Arab Saudi Jadi Semangat Baru Timnas Indonesia Hadapi Jepang
Penemuan ini tidak hanya memperdalam pemahaman tentang Pompeii tetapi juga menyoroti bagaimana prasangka masa kini dapat memengaruhi interpretasi masa lalu. (*)