Kenaikan Gaji Guru 2025: Langkah Besar Menuju Kesejahteraan dan Kualitas Pendidikan

Minggu 12 Jan 2025 - 05:00 WIB
Reporter : Edo
Editor : Edo

REL,BACAKORAN.CO – Kabar gembira bagi dunia pendidikan Indonesia datang dari Presiden Prabowo Subianto yang secara resmi mengumumkan kenaikan gaji guru pada puncak peringatan Hari Guru Nasional di Velodrome Jakarta. Kebijakan yang akan diberlakukan mulai tahun 2025 ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan guru di seluruh Indonesia.

Kebijakan ini disambut dengan euforia oleh para guru dari Sabang sampai Merauke. Sebelumnya, upaya peningkatan kesejahteraan guru telah dimulai sejak era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan program sertifikasi guru, berdasarkan amanat Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005. Berkat inisiatif ini, SBY mendapatkan penghargaan Maha Dwija Praja Utama dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) atas komitmennya terhadap peningkatan kesejahteraan dan profesionalisme guru.

BACA JUGA: Legenda Si Tanduk Panjang: Kisah Kasih Sayang Seorang Kakak dari Sumatra Utara

BACA JUGA: Nikmati Cita Rasa Khas Banjarmasin Lewat 5 Kuliner Tradisional Ini

Meski demikian, persoalan kesejahteraan guru honorer masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Banyak guru honorer di Indonesia yang masih menerima gaji jauh di bawah standar kelayakan. Kisah viral tentang guru honorer di Banyuwangi, Jawa Timur, yang hanya menerima gaji Rp200 ribu per bulan menjadi potret nyata tantangan yang dihadapi para guru honorer.

Menanganggapi hal ini, Presiden Joko Widodo meluncurkan program Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) pada tahun 2018, yang memberikan harapan baru bagi guru honorer. Meski belum mencakup seluruh guru honorer, program ini setidaknya mulai meningkatkan kesejahteraan mereka.

BACA JUGA: Gaji PNS dan Pensiunan Naik 17% di 2025: Kesejahteraan Meningkat, Simak Rinciannya!

BACA JUGA: Kenaikan Harga Toyota Avanza Januari 2025, Kini Paling Murah Rp 240 Jutaan

Kenaikan gaji guru yang diumumkan Presiden Prabowo diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan tetapi juga mendorong peningkatan kualitas pengajaran di sekolah. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Elinda Rizkasari dari Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan guru berbanding lurus dengan penurunan tingkat stres dan meningkatkan fokus mereka dalam mengajar. Dengan demikian, guru tidak perlu mencari pekerjaan tambahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Namun, peningkatan kesejahteraan ini diharapkan tidak membuat guru terlena dan masuk ke zona nyaman. Permasalahan seperti rendahnya kompetensi guru, minimnya motivasi untuk berkembang, serta kurangnya minat dalam mengadopsi teknologi terbaru masih menjadi tantangan yang harus dihadapi. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, profesi guru, serta masyarakat untuk terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia agar sejajar dengan negara-negara maju di dunia.

BACA JUGA: Kenaikan Harga Toyota Avanza Januari 2025, Kini Paling Murah Rp 240 Jutaan

BACA JUGA: Menag Nasaruddin Umar Rombak Jajaran Pejabat Ditjen Haji-Umrah untuk Persiapan Haji 2025

Dengan dukungan yang kuat dari semua pihak, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat mengalami kemajuan yang signifikan dan mampu bersaing di kancah global.***

 

 

Kategori :