4. Sumber air tak pernah surut: Air di dalam goa tetap mengalir meski kemarau panjang dan sering digunakan peziarah untuk berwudu dan minum.
"Air ini sudah ada sejak zaman Syekh Abdul Muhyi dan digunakan untuk ibadah. Sampai sekarang tidak pernah kering," ungkap Kiai Endang.
BACA JUGA:QJMotor Fort 250, Skutik Bongsor China Penantang Yamaha XMAX Resmi Masuk Indonesia
Asal Usul Mitos Lorong Gaib Menuju Mekkah
Kisah Goa Safawardi sebagai jalur menuju Mekkah bukanlah hal baru. Mitos ini telah beredar secara turun-temurun di kalangan santri dan peziarah.
Namun, menurut Uni Furqon (38), seorang peziarah asal Tasikmalaya, kisah tersebut hanya legenda yang berkembang dari cerita para wali.
"Ini bukan berarti ada orang zaman sekarang yang bisa masuk goa dan langsung sampai di Mekkah. Itu hanya bagian dari cerita tentang karamah para wali yang menyebarkan Islam di masa lalu," jelasnya.
BACA JUGA:Suzuki Siap Meluncurkan Mobil Baru di IIMS 2025, Jimny EV atau Suzuki eWX?
Fungsi Goa Safawardi dari Masa ke Masa
Dalam buku Sejarah Perjuangan Syekh H. ‘Abdul Muhyi Waliyullah Pamijahan karya Drs. H. AA. Khaerussalam, disebutkan bahwa Goa Safawardi dulu digunakan sebagai:
1. Tempat berkumpulnya para wali untuk membahas penyebaran Islam.
2. Pusat ibadah dan pendidikan dengan adanya masjid dan perpustakaan di dalamnya.
BACA JUGA:Suzuki Siap Meluncurkan Mobil Baru di IIMS 2025, Jimny EV atau Suzuki eWX?
3. Tempat semedi dan khalwat bagi para wali yang menjalankan tirakat.
Kini, Goa Safawardi lebih dikenal sebagai destinasi wisata religi yang mengenang perjuangan Syekh Abdul Muhyi dalam menyebarkan Islam di Tasikmalaya.
Antara Mitos dan Fakta
Kisah Goa Safawardi sebagai jalan pintas menuju Mekkah hanyalah mitos yang berkembang dari cerita para wali.
Tidak ada bukti ilmiah atau sejarah yang mendukung klaim tersebut.