Tolak Eksploitasi Geothermal PT Hitay

Senin 23 Jun 2025 - 21:16 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

REL, Lahat – Penolakan terhadap rencana eksploitasi panas bumi (geothermal) oleh PT Hitay di Kecamatan Tanjung Sakti PUMI dan PUMU, Kabupaten Lahat, kian menguat. 

Ribuan warga dari 32 desa tumpah ruah dalam Musyawarah Besar (Mubes) yang digelar di Pendopoan Tanjung Sakti, Sabtu (21/6/2025). 

Suara penolakan kini tidak hanya datang dari masyarakat lokal, tapi juga dari berbagai elemen lintas organisasi hingga veteran pejuang kemerdekaan.

Gerakan ini dipelopori oleh Aliansi Masyarakat Peduli Tanjung Sakti (Amalitasti), yang melibatkan sejumlah organisasi besar seperti BAPERA, HMI Cabang Lahat, PPUI Lahat, KAMMI, IKA TASTI, dan Pemuda Jurai Besemah. 

BACA JUGA:TPP ASN Pagar Alam Naik 300 Persen

Mereka menyuarakan penolakan terhadap proyek energi panas bumi yang dianggap mengancam ekosistem dan tatanan sosial masyarakat setempat.

“Bayangkan, titik eksplorasi hanya sepelemparan batu dari sawah dan permukiman warga. Ini ancaman nyata bagi sumber kehidupan kami,” tegas Evan Charlie, Koordinator Amalitasti.

Ia menjelaskan, berdasarkan pendataan dan musyawarah warga di berbagai desa, mayoritas menolak eksploitasi panas bumi oleh PT Hitay karena potensi dampak ekologis yang serius dan kekhawatiran hilangnya sumber mata pencaharian utama mereka, yakni pertanian.

Senada dengan itu, Pajrullah Azhari, Ketua Panitia Mubes, menegaskan bahwa gerakan ini bukan reaksi emosional sesaat. 

BACA JUGA:Pengurus PGRI OKI Resmi Dilantik

Penolakan ini, menurutnya, juga digaungkan oleh masyarakat perantauan yang tergabung dalam IKA TASTI dari berbagai provinsi di Indonesia.

“Tanah ini sudah memberi kehidupan turun-temurun. Jangan sampai kita gadaikan kepada korporasi atas nama pembangunan semu,” ujar Pajrullah lantang di hadapan ribuan warga.

Salah satu momen paling menggetarkan terjadi saat Muaman (95 tahun), seorang veteran pejuang kemerdekaan asal Desa Pajar Bulan, naik ke panggung dan menyuarakan penolakannya.

“Dulu kami lawan penjajah, kini kami lawan yang merusak tanah ini. Tanjung Sakti bukan untuk dijual!” seru Muaman, disambut riuh tepuk tangan hadirin.

BACA JUGA:Bupati - Wabup Ikuti Retreat Nasional

Tags :
Kategori :

Terkait