RAKYATEMPATLAWANG – Sekolah Rakyat kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan sistem pendidikan yang menyeluruh dan merata melalui peluncuran Tiga Pilar Kurikulum Sekolah Rakyat. Kurikulum ini dirancang untuk membentuk peserta didik yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat dan kemampuan kepemimpinan yang visioner.
Dalam pernyataan resminya, manajemen Sekolah Rakyat menjelaskan bahwa kurikulum ini mengusung tiga pilar utama: pendidikan inklusif berbasis karakter, akademik, dan kepemimpinan. Ketiga elemen ini menjadi fondasi dalam setiap aktivitas belajar mengajar, mulai dari perencanaan pembelajaran hingga evaluasi hasil belajar siswa.
1. Pendidikan Inklusif Berbasis Karakter
BACA JUGA:Harga Kopi Robusta di Empat Lawang Turun Drastis, Petani Merasa Lesu
Sekolah Rakyat menempatkan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, empati, dan tanggung jawab sosial sebagai inti dari pembentukan karakter. Sistem pembelajarannya didesain agar semua anak—terlepas dari latar belakang sosial, ekonomi, atau disabilitas—dapat belajar dalam lingkungan yang aman, terbuka, dan suportif.
“Kami percaya bahwa pendidikan sejati adalah yang memanusiakan manusia. Anak-anak tidak hanya butuh ilmu, tetapi juga nilai-nilai hidup,” ujar Direktur Pendidikan Sekolah Rakyat.
2. Penguatan Akademik
Dalam pilar kedua, Sekolah Rakyat memastikan setiap peserta didik mendapat penguatan akademik secara seimbang dan kontekstual. Kurikulum dirancang agar siswa mampu berpikir kritis, kreatif, dan mampu menyelesaikan masalah. Pendekatan pembelajaran dilakukan dengan metode tematik, berbasis proyek, serta integrasi teknologi.
BACA JUGA:3 Truk yang Terperosok di Jembatan Desa Muara Lawai Sudah Dievakusi
“Kami tidak mengejar angka, tetapi makna dari proses belajar itu sendiri,” tambahnya.
3. Pengembangan Kepemimpinan
Pilar ketiga difokuskan pada pengembangan kepemimpinan anak sejak usia dini. Program seperti diskusi kelompok, proyek sosial, kegiatan organisasi, hingga pelatihan kepemimpinan mini menjadi bagian dari proses pembelajaran. Sekolah ingin membentuk pribadi-pribadi yang tidak hanya cerdas, tapi juga mampu mengambil keputusan dan membawa perubahan positif di masyarakat.
Dukungan dari Masyarakat dan Orang Tua
Penerapan Tiga Pilar Kurikulum ini disambut baik oleh orang tua dan komunitas pendidikan. Banyak yang menilai bahwa pendekatan ini lebih membumi dan relevan dengan tantangan zaman. Beberapa sekolah mitra juga menyatakan tertarik untuk mengadopsi model kurikulum ini di masa depan.
Kurikulum Tiga Pilar Sekolah Rakyat menjadi inovasi penting di tengah sistem pendidikan yang kerap terjebak pada kompetisi akademik semata. Dengan pendekatan yang holistik—karakter, akademik, dan kepemimpinan—Sekolah Rakyat menawarkan alternatif pendidikan yang lebih adil, manusiawi, dan transformatif bagi masa depan anak-anak Indonesia.***