Inspirasi Pendidikan Nonformal Jepang untuk Majukan SDM Indonesia

Kamis 03 Jul 2025 - 14:02 WIB
Reporter : Reri Alfian
Editor : Reri Alfian

RAKYATYATEMPATLAWANG - Pendidikan nonformal memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), terutama di era yang terus berkembang seperti saat ini. Jepang, sebagai negara dengan kualitas SDM tinggi, telah menunjukkan bagaimana pendidikan nonformal mampu melengkapi sistem pendidikan formal dan menjawab kebutuhan masyarakat secara fleksibel dan tepat sasaran. Indonesia dapat mengambil inspirasi dari praktik pendidikan nonformal di Jepang untuk memperkuat kualitas SDM nasional.

Sistem Pendidikan Nonformal di Jepang

Pendidikan nonformal di Jepang dikenal dengan istilah lifelong learning atau pembelajaran sepanjang hayat. Pemerintah Jepang secara aktif mendorong warganya untuk terus belajar, bahkan setelah mereka lulus dari pendidikan formal. Berbagai fasilitas dan program disediakan, mulai dari kursus keterampilan di Kominkan (pusat kegiatan masyarakat), pelatihan kerja untuk usia dewasa, hingga program literasi digital untuk lansia.

Kominkan, misalnya, merupakan pusat pembelajaran masyarakat yang tersebar di seluruh Jepang. Di tempat ini, warga dari berbagai usia dan latar belakang dapat mengikuti kelas bahasa asing, keterampilan kerajinan tangan, teknologi, hingga seni. Tujuannya bukan hanya meningkatkan kemampuan pribadi, tapi juga memperkuat kohesi sosial dan memberdayakan komunitas.

BACA JUGA:Mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin Resmi Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Proyek Pasar Cinde

Selain itu, perusahaan-perusahaan di Jepang juga aktif dalam memberikan pelatihan berkelanjutan kepada para pekerjanya. Sistem pelatihan ini tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga mencakup pengembangan soft skill, manajemen waktu, dan etika kerja. Hal ini menciptakan tenaga kerja yang adaptif, produktif, dan memiliki semangat kerja tinggi.

Pembelajaran dari Jepang untuk Indonesia

Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan pendidikan nonformal sebagai bagian integral dari strategi pembangunan SDM. Saat ini, pendidikan nonformal di Indonesia sudah berjalan melalui berbagai bentuk seperti kursus, pelatihan kerja, kelompok belajar, dan kegiatan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). Namun, dibandingkan Jepang, pelaksanaannya masih menghadapi tantangan, mulai dari keterbatasan fasilitas, kurangnya tenaga pengajar berkualitas, hingga belum maksimalnya dukungan kebijakan.

Beberapa hal yang bisa diadopsi dari Jepang antara lain:

  1. Membangun Infrastruktur Pembelajaran Komunitas
    Indonesia dapat mengembangkan lebih banyak pusat kegiatan masyarakat ala Kominkan sebagai ruang belajar terbuka yang inklusif dan multifungsi.

  2. Meningkatkan Dukungan Pemerintah dan Swasta
    Perlu sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam penyediaan pelatihan keterampilan, baik untuk pemuda maupun usia produktif yang sudah bekerja.

  3. Mendorong Budaya Belajar Sepanjang Hayat
    Jepang menanamkan prinsip bahwa belajar tidak berhenti di sekolah. Indonesia perlu memperkuat budaya belajar sepanjang hayat, termasuk lewat kampanye literasi digital, pengembangan teknologi pembelajaran, dan pelatihan vokasi.

  4. Peningkatan Kualitas dan Relevansi Pelatihan
    Pelatihan nonformal di Indonesia harus lebih adaptif terhadap kebutuhan pasar kerja, teknologi baru, dan potensi lokal. Pendekatan berbasis kebutuhan (demand-driven) perlu lebih diutamakan.

Meningkatkan kualitas SDM Indonesia memerlukan pendekatan pendidikan yang holistik dan inklusif. Pendidikan nonformal, seperti yang telah berhasil diterapkan di Jepang, bisa menjadi solusi strategis untuk menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat dan menyiapkan mereka menghadapi tantangan global. Dengan investasi yang tepat, kebijakan yang progresif, dan kolaborasi lintas sektor, Indonesia dapat menjadikan pendidikan nonformal sebagai motor penggerak kemajuan SDM menuju Indonesia Emas 2045.***

Kategori :