menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan otonomi daerah yang berkualitas,” tegas Tito Karnavian.
Sementara itu, dalam pidato perdananya sebagai Ketua Umum Apkasi, H. Bursah Zarnubi menegaskan
bahwa Apkasi bukan hanya sekadar organisasi, melainkan instrumen strategis dalam menyuarakan
aspirasi dan solusi atas berbagai persoalan di daerah.
“Kehadiran Apkasi adalah bentuk nyata komitmen untuk memperkuat dan mengakselerasi pelaksanaan
otonomi daerah sebagaimana diamanatkan UU No. 22 Tahun 1999,” ujar Bursah.
Bursah juga menyoroti pentingnya Apkasi sebagai wadah pemersatu daerah dalam mewujudkan
pemerataan pembangunan nasional. Ia menekankan bahwa kabupaten adalah ujung tombak
pembangunan nasional, memiliki peran vital dalam pengentasan kemiskinan, pengurangan
pengangguran, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.
BACA JUGA:Pemkab Muba Buka Akses Tenaga Kerja Industri Migas Bagi Putra Daerah
Dalam semangat kolaborasi antardaerah, Bursah mengusulkan adanya dana solidaritas antar-
kabupaten, di mana jika setiap daerah dapat menyumbang Rp 30 miliar, maka akan terbentuk cadangan dana untuk membantu kabupaten yang mengalami kesulitan fiskal.
“Ini adalah bentuk nyata solidaritas dan kemandirian fiskal antardaerah. Kita harus saling menopang
untuk Indonesia yang lebih adil dan merata,” tandasnya.
Di bawah kepemimpinan Bursah Zarnubi, Apkasi diharapkan menjadi kekuatan kolektif yang mampu