REL, Palembang – Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Sumatra Selatan meminta para petani di wilayahnya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca yang masih menunjukkan curah hujan cukup tinggi, khususnya di lahan lebak.
Kepala DPTPH Sumsel, Bambang Pramono menyampaikan bahwa beberapa wilayah seperti OKU, OKU Timur, dan OKU Selatan yang seharusnya sudah memasuki musim kemarau, hingga kini masih mengalami hari hujan yang cukup sering.
“Walaupun belum mengganggu secara signifikan, curah hujan yang masih tinggi tetap perlu diwaspadai karena dapat memengaruhi proses panen dan persiapan tanam di lahan lebak,” ujar Bambang, Rabu (13/8/2025).
Bambang menuturkan idealnya curah hujan di kawasan lebak menurun pada bulan ini agar panen musim tanam kedua dalam sistem IP200(Supron II) dapat segera dilakukan.
BACA JUGA:Bupati Toha Ajak Jajaran Satu Komando
"Kalau percepatan tanam bisa dilakukan maksimal hingga akhir September, maka hasil produksinya masih tercatat untuk tahun 2025. Tapi kalau lewat dari itu, akan masuk ke perhitungan tahun 2026,” tuturnya.
Ia mengatakan sejauh ini belum ditemukan laporan petani yang mengalami gagal panen akibat tingginya curah hujan. Bahkan sebagian besar lahan yang masuk dalam kategori IP100 dan IP200 sudah memasuki masa panen.
“Alhamdulillah belum ada genangan yang mengganggu, tapi tetap harus waspada,” katanya.
Saat ini pihaknya tengah mendorong berbagai langkah percepatan pertanian, termasuk memanfaatkan waktu sekitar 50 hari ke depan untuk mengamankan panen yang sudah siap, serta menyiapkan pompanisasi guna olah tanah di lahan irigasi teknis maupun lebak.
BACA JUGA:Pemkab Muba Fasilitasi Mediasi Keluarga Pasien dan Dokter RSUD Sekayu
"Sebagai langkah antisipatif, kita memberikan imbauan kepada 17 kabupaten dan kota di Sumsel agar mengambil langkah-langkah penyesuaian, termasuk penyediaan pompa air di daerah yang curah hujannya masih tinggi ataupun yang sudah mulai mengalami kekeringan," tegas dia. (*)