REL, Pagaralam - Wali Kota Pagar Alam, Ludi Oliansyah, bersama Wakil Wali Kota Pagar Alam Hj. Bertha menerima audiensi dari Tim Pusat Riset Tanaman Perkebunan ORPP BRIN Kawasan Sains dan Teknologi Bogor, Kamis malam (14/8).
Pertemuan berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota, Gunung Gare, dan dihadiri Pj. Sekda, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Dinas Pertanian beserta jajaran, serta UPTD Pembenihan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Pagar Alam Ludi Oliansyah menyampaikan selamat datang kepada tim riset BRIN sekaligus memperkenalkan potensi besar sektor perkebunan di Pagar Alam.
Menurutnya, mayoritas masyarakat Pagar Alam menggantungkan hidup dari sektor pertanian, terutama komoditas kopi.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan
“Pagar Alam ini merupakan kota yang unik, karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Salahsatu komoditas unggulan adalah kopi, dan saat ini kami tengah berupaya mendaftarkan hak cipta atas varietas kopi khas, yaitu Kopi Raden Kuning,” ujar Ludi.
Kak Ludi menambahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pagar Alam juga berkomitmen mendukung pengembangan kopi lokal, dengan memberikan bantuan pupuk kepada kelompok tani, khususnya petani kopi Arabika Raden Kuning.
Wakil Wali Kota Pagar Alam Hj. Bertha menilai pengkajian yang dilakukan BRIN sebaiknya tidak hanya terbatas pada kopi arabika, melainkan juga kopi robusta.
“Kopi robusta Pagar Alam berpotensi memiliki cita rasa berbeda dibandingkan robusta dari daerah lain,” katanya.
BACA JUGA:Posyandu Ditingkatkan Pantau Perkembangan Anak
Sementara itu, perwakilan BRIN, Dani, menuturkan pihaknya siap membantu Pemkot dalam mengkaji potensi kopi lokal.
“Kami akan menyampaikan hal ini ke pimpinan. Nantinya akan dibentuk tim riset, dan ke depan mungkin akan ada kerja sama riset antara BRIN dengan Pemkot Pagar Alam melalui Dinas Pertanian,” ungkapnya.
Audiensi ini menjadi langkah awal kerja sama riset yang diharapkan mampu mendorong pengakuan dan pengembangan kopi khas Pagar Alam, sekaligus meningkatkan daya saing produk kopi di tingkat nasional maupun internasional. (rer)