REL, Inggris - Jose Mourinho, mantan manajer Manchester United, mengungkapkan kekecewaannya selama melatih klub raksasa Inggris tersebut. Ia merasa tidak mendapatkan kepercayaan penuh dari manajemen seperti yang diberikan kepada Erik ten Hag saat ini.
Mourinho menangani United selama dua setengah musim, dari 2016 hingga 2018. Ia mempersembahkan tiga trofi, yaitu Community Shield, Piala Liga Inggris, dan Liga Europa. Namun, ia dipecat karena performa tim yang menurun drastis.
"Saya tidak memiliki tingkat kepercayaan yang sama seperti yang diberikan kepada Erik ten Hag saat ini," ungkap Mourinho kepada the Independent.
"Jadi, saya pergi dengan perasaan sedih, karena saya merasa masih berada di awal proses," tambahnya.
BACA JUGA:Pahlawan El Clasico dan Peraih Laureus Award!
BACA JUGA:Lulusan Akademi Liverpool Bersinar di Final Carabao
Mourinho merasa ia tidak diberi kesempatan untuk membangun tim sesuai visinya. Ia juga mengkritik beberapa pemain yang masih berada di United saat ini.
"Dalam beberapa momen, saya merasa seolah-olah mereka mempercayai saya dan percaya pada pengalaman saya, segalanya bisa berbeda. Masih ada beberapa pemain di sana yang tidak saya inginkan lima atau enam tahun yang lalu. Saya pikir mereka mewakili sedikit dari apa yang saya anggap sebagai profil profesional terbaik untuk sebuah klub dengan dimensi tertentu," bebernya.
Meskipun kecewa, Mourinho tetap mendoakan kesuksesan bagi Manchester United. Ia juga dikabarkan tertarik untuk kembali ke Premier League, dengan Newcastle United menjadi salah satu klub yang dikaitkan dengannya.
Pengalaman Mourinho di Manchester United menjadi contoh kompleksnya dunia sepak bola. Kemampuan melatih dan prestasi gemilang tidak selalu cukup untuk menjamin kesuksesan jangka panjang, terlebih jika tidak didukung penuh oleh manajemen klub. (*)