Meski begitu, melansir dari NHS, menstruasi bisa saja telat atau tidak terjadi sama sekali akibat stres berlebih, diet yang sedang dilakukan, olahraga yang tidak teratur, atau kondisi medis tertentu.
Jadi, telat datang bulan memang tidak selalu menandakan kehamilan.
Memahami siklus haid yang normal
Siklus haid merupakan periode sejak dimulainya menstruasi hingga satu hari sebelum hari pertama menstruasi pada bulan berikutnya.
Siklus haid yang normal rata-rata sekitar 28 hari. Akan tetapi, siklus haid ini bisa berubah-ubah menjadi lebih pendek atau panjang, yaitu sekitar 21—35 hari.
Sementara itu, menstruasi yang normal umumnya berlangsung selama 3—5 hari. Namun, kisaran ini juga bisa berbeda-beda pada setiap wanita.
Tidak semua wanita selalu memiliki siklus haid yang teratur. Beberapa kondisi bisa memengaruhi pola menstruasi, misal stres dan pola makan.
Tanda hamil lainnya yang perlu diperhatikan selain telat haid
Telat datang bulan memang bisa menjadi pertanda kehamilan. Meski demikian, jika seseorang hamil, tubuh tak hanya memberikan sinyal lewat berhentinya haid.
Biasanya, ada serangkaian gejala lain yang umum menjadi tanda kehamilan, seperti berikut ini.
1. Perut kram
Pembuahan bisa membuat perut menjadi kram. Pada awal kehamilan, biasanya Anda akan merasa tidak nyaman dan kram pada perut Anda.
Gejala ini mungkin mirip dengan nyeri haid yang Anda rasakan saat menstruasi. Bahkan, Anda mungkin saja mengira ini adalah gejala sindrom pramenstruasi (PMS).
Akan tetapi, jika haid tak kunjung datang, Anda patut curiga bahwa hal ini bisa menjadi tanda hamil dan sebaiknya melakukan tes kehamilan.
2. Payudara terasa kencang dan nyeri
Seiring dengan pertambahan usia kehamilan, biasanya tubuh akan memproduksi lebih banyak estrogen dan progesteron.