Ompung Joglo

Selasa 28 Nov 2023 - 19:49 WIB
Reporter : Admin
Editor : Admin

Oleh: Dahlan Iskan

JOGLO Jawa di tengah budaya Batak. Itulah bangunan makam Ompung Letjen TB Silalahi. Saya ke makam itu kemarin. Robert Njoo sudah tiba sehari sebelumnya: menjemput saya di Bandara Silangit di Siborongborong.

Saya bergegas ke makam. Sampai lupa copot sepatu. Robert sudah menyiapkan dua karangan bunga: untuk dirinya dan untuk saya. Setelah menghormat tiga kali saya letakkan bunga itu. Saya pandangi fotonya: serasa masih belum tiada.

Makam Ompung –baca: Opung– berupa dinding marmer lebar setinggi dua meter. Di dinding itu dihiasi empat plakat tulisan: namanya, satu ayat dalam Injil dan ajaran kuno Batak. Di balik tembok itulah tempat jenazah Ompung dan almarhumah istrinya. Yakni bangunan beton kubus 1,5 x 2 x 2 meter –menempel ke dinding marmer.

Bangunan joglo Jawanya sendiri  joglo yang besar. Tanpa dinding. Lantainya keramik mengilap. Bersih. Rapi. Kalau saja ada kebaktian di situ bisa untuk 100 orang.

BACA JUGA:Cabe dan Bawang Merah Dusun Mengalami Kenaikan Harga Signifikan

Joglo itu dibangun lima tahun lalu. Dari joglo ini terlihat Danau Toba yang teduh. Suhu udara sejuk. Selalu sejuk. Sepanjang tahun. 

Di dekat joglo ini ada bangunan rumah adat Batak. Besar. Lalu ada gedung museum Batak yang modern dan kukuh. 

Museum ini lagi tutup: kemarin adalah hari Senin. Libur sekali seminggu. 

Di antara joglo dan museum Batak ada dua  taman. Taman catur dan taman upacara adat zaman kuno. Taman caturnya seluas lapangan badminton. Papan caturnya  keramik. Satu kotak caturnya setengah meter persegi. 

Buah caturnya setinggi perut saya. Patung beton. Berat. Saya dan Robert mencoba angkat satu. Tidak terangkat. Baiknya jangan diangkat. Didorong geser saja.

Taman catur itu juga bagian dari budaya Batak. Anda sudah tahu: orang Batak itu kalau lagi sendirian main gitar. Kalau berdua main catur. Kalau banyak orang bikin koor. Kalau bertiga tidak usah dikata.

Taman satunya lagi segerombol patung orang Batak kuno: melakukan ritual doa minta hujan.

BACA JUGA:Terekam CCTV, Pencuri Bawa Kabur Motor Penjual Kebab

Kami melintasi taman itu. Menuju  miniatur huta Toba. Kampung Batak Toba. Dikelilingi naungan  bambu hidup. 

Kategori :

Terkait

Senin 18 Nov 2024 - 21:18 WIB

Tafsir Iqra Oleh: Dahlan Iskan

Selasa 12 Nov 2024 - 22:03 WIB

Kawin Thinking

Senin 11 Nov 2024 - 20:59 WIB

Dangkal Dalam

Kamis 07 Nov 2024 - 20:50 WIB

Bismillah Karnaval

Rabu 06 Nov 2024 - 22:31 WIB

Anwar Berkeley