REL, Palembang – Gelombang ketidakpastian menerpa pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Selatan, Mawardi Yahya dan Harnojoyo, yang dikenal dengan julukan Mahar.
Menjelang penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pilkada Sumsel yang akan berlangsung pada 27 November 2024, terdapat indikasi kuat bahwa duet politik ini akan berakhir.
Spekulasi mengenai retaknya hubungan Mahar semakin menguat setelah Harnojoyo, mantan Wali Kota Palembang, tidak mendapatkan dukungan dari Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), untuk mendampingi Mawardi Yahya.
Situasi ini diperparah dengan pernyataan Syahrial Oesman, yang dijuluki sebagai Panglima Perang Mahar, yang menunjukkan keraguan terhadap kelangsungan pasangan ini.
BACA JUGA:10 Cara Mengatasi Sesak Napas yang Cepat dan Ampuh
BACA JUGA:15 Manfaat Buah Naga yang Mungkin Belum Anda Ketahui
Dalam sebuah wawancara, Syahrial memberikan komentar ambigu. "Bisa iya bisa tidak (Mahar berpisah). Kita tunggu info selanjutnya," kata Syahrial yang menambah ketidakpastian politik di Sumsel.
Sementara itu, Mawardi Yahya tampaknya telah menyiapkan langkah strategis dengan mendekati Anita Noeringhati, Ketua Harian DPD Golkar Sumsel sekaligus Ketua DPRD Sumsel, sebagai calon pengganti Harnojoyo.
Nama Anita telah lama dikaitkan dengan Mawardi dan kini muncul sebagai figur potensial yang akan mendampinginya.
Namun, ketika ditanya mengenai kemungkinan deklarasi pasangan Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati, Syahrial masih enggan memberikan kepastian.
"Bisa iya, juga bisa tidak, Saat ini masih proses," ujarnya. Ia juga belum dapat memastikan kapan jadwal deklarasi akan diumumkan. (*)