REl , Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu dengan cepat merespons insiden longsor yang memutuskan akses di jalur lintas antara Kabupaten Lebong dan Kabupaten Rejang Lebong. Menurut Kepala Pelaksana BPBD Provinsi, langkah-langkah konkret telah diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
Salah satu langkah yang diambil adalah penambahan jumlah alat berat yang dioperasikan untuk mempercepat proses pembersihan timbunan longsor. Sejak beberapa waktu lalu, Pemprov Bengkulu telah mengoperasikan tiga ekskavator untuk membersihkan timbunan longsor yang terjadi sebelumnya di Desa Talang Ratu, Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong.
"Tidak hanya itu, kami juga menambah dua alat berat lagi. Tebing tinggi di dekat lokasi longsor tersebut sedang dipotong untuk membuka akses jalan baru," ungkap Herwan, perwakilan Pemprov Bengkulu.
BACA JUGA:Utang Amerika Serikat Membengkak, Fed dan Para Ahli Serukan Tindakan Cepat
Hingga Minggu malam pukul 19.00 WIB, akses jalan di Desa Talang Ratu sudah dapat dilalui oleh kendaraan roda dua. Namun, kendaraan roda empat masih belum dapat melalui akses jalan tersebut selama 1 hingga 2 hari ke depan karena masih dilakukan pelebaran jalan.
"Langkah kami saat ini adalah membuka badan jalan baru di sekitar lokasi longsor untuk memastikan kelancaran akses kendaraan," tambah Herwan.
Musibah longsor yang menimpa jalur lintas Lebong - Rejang Lebong pada Minggu pagi bukanlah yang pertama kali terjadi. Insiden serupa sudah terjadi pada Jumat sore, 26 April 2024. Hal ini menunjukkan pentingnya langkah preventif yang perlu diambil untuk mengurangi risiko insiden serupa di masa mendatang.
BACA JUGA:Polres Empat Lawang Berhasil Mengungkap Kasus Pencurian dengan Pemberatan
Pemerintah Provinsi Bengkulu terus melakukan upaya maksimal untuk memastikan keamanan dan kelancaran akses transportasi di wilayah tersebut, serta meminimalisir risiko terulangnya kejadian longsor di masa mendatang.*