REL , Papua - Dalam upaya menjaga keamanan di perbatasan Republik Indonesia (RI) dengan Papua Nugini (PNG), Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Yonif 122/TS berhasil mengungkap kasus penyelundupan narkotika.
Pada hari Selasa, Dankipur C Yonif 122/TS Lettu Inf Panca mengungkapkan bahwa prajurit satuan tugas menemukan 1,5 kilogram ganja yang diduga diselundupkan dari negara tetangga di Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Papua.
Kejadian tersebut berawal pada Senin malam (20/5) ketika prajurit melaksanakan pemeriksaan rutin di ruas jalan Jayapura - Wamena, Kabupaten Keerom, Papua. Saat itu, sebuah mobil Xenia Putih dengan nomor polisi PA 1355 RD melewati kampung Waris dengan kaca tertutup.
BACA JUGA:Dituduh Cepu Polisi, Ketua RT Dibacok Saudara Tersangka Narkoba
Tim pengamanan yang curiga segera melakukan pengejaran dan menginformasikan kepada seluruh pos jajaran Kipur C untuk menutup jalan. Namun, kendaraan tersebut tidak terlihat melintas di jalan. Seorang warga bernama Bapak Mosa melaporkan bahwa mobil tersebut masuk ke dalam hutan di depan SMP Kalibom.
Setelah menerima laporan tersebut, personel Pos Kalipay segera melakukan pencarian terhadap mobil tersebut. Saat melakukan pengejaran, seorang pemuda keluar dari semak-semak dan berusaha melarikan diri menuju arah jembatan. Meskipun sempat terjatuh karena menabrak pagar duri SMP Kalibom, pemuda tersebut berhasil melarikan diri.
Namun, saat terjatuh, terlihat dua bungkusan plastik terjatuh yang ternyata berisi ganja seberat 1,5 kilogram. Ganja tersebut kemudian diamankan ke Pos Waris untuk selanjutnya dilakukan pemusnahan setelah dilaporkan ke komando atas dan pihak berwajib.
BACA JUGA:Anggota Satuan Narkoba Berhasil Bekuk Pengedar Sabu di Pinggir Rel Kereta Api Desa Ujan Mas Baru
BACA JUGA:Tim Narkoba Polda Jawa Timur Tangkap Bandar Narkoba di Pamekasan
Dankipur C Yonif 122/TS Lettu Inf Panca menegaskan komitmen satuan tugas dalam menjaga keamanan perbatasan dan menindak tegas setiap upaya penyelundupan narkotika. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata dari kerja keras prajurit dalam menjalankan tugas pengamanan di daerah perbatasan yang rawan akan berbagai aktivitas ilegal.*