Oleh: Dahlan Iskan
SAYA penasaran dengan wanita satu ini: pintar, cerdas, lima i, dan begitu berani melawan arus. Namanyi: Kumaila Hakimah.
Lihatlah YouTube-nyi yang banyak itu. Anda akan terkaget kaget: tidak berjilbab tidak masuk neraka, soal daging babi, soal masturbasi wanita, soal... lihat sendiri saja.
Mengharamkan daging babi seharusnya tidak relevan di negeri seperti di Tiongkok.
Kumaila pun bercerita mengenai asbabun nuzul-nya. Yakni latar belakang mengapa Islam mengharamkan daging babi. Bahkan, kata Kumaila, babi juga diharamkan oleh agama sebelum Islam. Khususnya agama yang lahir di Timur Tengah seperti Yahudi dan Kristen.
BACA JUGA:107 Kades se-Empat Lawang Dikukuhkan
BACA JUGA:Razia Tempat Hiburan, Temukan Banyak Botol Minuman Keras
Babi itu, kata Kumala, binatang yang sangat rakus akan air. Ia penyedot air terbanyak. Padahal di tempat lahirnya agama itu sangat sulit mendapat air. Babi membuat binatang lain sengsara. Maka babi dilarang dipelihara. Saking kerasnya larangan itu sampai difatwakan sebagai daging yang haram.
Kumaila heran mengapa haramnya daging babi sampai diilmiah-ilmiahkan: mengandung cacing pita dan kandangnya kotor. Padahal ada binatang yang mengandung penyakit lebih berat dari cacing pita tidak diharamkan. Pun binatang yang lebih kotor dari babi.
Demikian juga soal tidak pakai jilbab. Menurut Kumaila jilbab tidak ada hubungannya dengan neraka. Tidak satu pun ayat Quran, kata Kumaila, yang menghubungkan jilbab dengan neraka.
Kumaila sendiri –duh, cantik sekali wanita ini– tidak pakai jilbab. Lebih tepatnya tidak lagi pakai jilbab. Awalnya terus berjilbab. Sejak remaja. Setelah punya anak mulai buka-tutup. Lalu tidak berjilbab total sejak 2019. Saat itu usianyi 27 tahun.
BACA JUGA:Sering Migrain?? Simak Penyebab Migrain yang Perlu Diwaspadai!!
BACA JUGA: Pelatih Timnas Turki Sebut Kemenangan atas Austria di Euro 2024 sebagai
Kumaila bukan wanita sembarangan. Dia hafal Alquran. Sejak masih umur 12 tahun.
Saya menghubungi Kumaila kemarin. Ia tinggal di Jakarta. Dia hidup dalam keluarga yang sangat religius. Sejak sebelum TK sudah belajar membaca Quran. Lalu Kumaila dimasukkan ke madrasah di Sukabumi, Jabar. Yakni Pesantren As-Syafi'iyah. Kumaila tumbuh remaja di Sukabumi. Sejak SD sampai SMA. Semua dijalani di As-Syafi'iyah.