Kebersamaan dan Persahabatan di Balik Prestasi: Kisah Tiga Atlet Loncat Indah di Olimpiade Paris

Tiga atlet loncat indah wanita—Chen Yiwen dan Chang Yani dari China, serta Maddison Keeney dari Australia—menjadi bukti nyata bahwa persahabatan sejati dapat berkembang meskipun di tengah tekanan kompetisi.-Foto: dok/ist.-

Setiap orang saling mendukung dan menginginkan yang terbaik bagi semua. "Ketika kami bisa berkumpul bersama untuk berkompetisi, itu justru membuat semuanya menjadi lebih menyenangkan karena bisa berkompetisi bersama kawan sendiri," tambahnya.

Persahabatan dalam dunia loncat indah tidak hanya terjalin di antara para atlet senior. Andrea Spendolini-Sirieix, atlet muda asal Inggris yang baru berusia 19 tahun, secara terbuka mengungkapkan kekagumannya pada Quan Hongchan, bintang loncat indah nomor platform 10 meter asal China yang berusia 17 tahun.

Spendolini-Sirieix bahkan membawakan makanan ringan untuk Quan dan tim China, serta saling berkirim pesan dengan akrab, menyebut Quan dengan panggilan sayang "Meimei" (adik perempuan) dan "Guimi" (teman dekat) dalam bahasa Mandarin.

Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa di balik gemerlapnya medali dan ketatnya persaingan, ada nilai-nilai persahabatan dan kebersamaan yang lebih berharga.

Bagi Chen, Chang, Keeney, dan Spendolini-Sirieix, olahraga bukan hanya soal kemenangan, tetapi juga tentang menikmati setiap momen bersama orang-orang yang mereka hargai, bahkan jika mereka berasal dari negara yang berbeda.

Inilah esensi sejati dari Olimpiade—menghubungkan hati dan membangun persahabatan yang melampaui batas-batas geografis dan budaya.***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan