Prancis Gagal Tiru 'The Crazy Gang'
PERPANJANG: Dua gol perpanjangan waktu memastikan Spanyol mengalahkan Prancis dan memenangkan emas Olimpiade sepak bola putra. Foto: Getty Images--
REL, Prancis - Paris, kota tercinta bagi pecinta sepak bola warga Prancis seharusnya menjadi saksi bisu atas sebuah dongeng olahraga.
Prancis, dengan Thierry Henry sebagai arsitek, berambisi menjadi 'The Crazy Ones' baru, sebuah julukan yang merujuk pada tim Wimbledon legendaris yang pernah menumbangkan raksasa.
Namun, mimpi emas di Olimpiade Paris 2024 harus pupus di tangan Spanyol.
Dengan atmosfer Parc des Princes yang bergemuruh, Prancis mengawali laga dengan penuh semangat.
BACA JUGA:Banjir dan Tanah Longsor Melanda di Sejumlah Wilayah Kota Balikpapan
BACA JUGA:Tekankan Sinergi Antar Kepala OPD
Gol cepat Enzo Millot, meski berkat sedikit kesalahan kiper Spanyol, membuat seluruh stadion berjingkrak.
Ini adalah panggung sempurna bagi 'Les Bleus' untuk unjuk gigi dan merebut hati publik tuan rumah.
Namun, sepakbola seringkali tak berjalan sesuai skenario. Prancis, yang diharapkan tampil penuh percaya diri, justru terlihat tertekan oleh beban harapan.
Spanyol, dengan tenang dan penuh strategi, perlahan mengambil alih kendali permainan.
Puncak drama terjadi di babak tambahan. Sergio Camello, pemain Rayo Vallecano yang mungkin tak banyak dikenal publik, menjadi mimpi buruk bagi Prancis.
Dua golnya, dengan penyelesaian yang dingin, menghancurkan hati jutaan pendukung tuan rumah.
Ini adalah malam yang pahit bagi Prancis. Mereka gagal meniru kisah sukses 'The Crazy Gang' dan lebih buruk lagi, kehilangan medali emas di kandang sendiri.
Sementara itu, Spanyol, dengan kemenangan dramatis ini, melanjutkan dominasinya di kancah sepakbola internasional.