Wapres Ma'ruf Amin Kenakan Pakaian Adat Pontianak Sambas pada Peringatan HUT Ke-79 RI di Istana Merdeka
Wakil Presiden Ma'ruf Amin.Foto : Dok/Ist.--
REL , JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia, Wakil Presiden Ma'ruf Amin tampil memukau dengan mengenakan pakaian adat Pontianak, Kalimantan Barat, dari Suku Melayu Sambas.
Pakaian yang dikenakan Wapres pada acara di Istana Merdeka, Jakarta, ini terinspirasi dari masyarakat yang tinggal di sepanjang Sungai Kapuas.
Menurut keterangan yang diterima dari Sekretariat Wakil Presiden, Wapres mengenakan setelan Teluk Belanga berwarna kuning emas, dipadukan dengan kain sarung bermotif insang yang melilit pinggangnya.
Tak lupa, Wapres juga mengenakan penutup kepala tradisional yang dikenal dengan sebutan Tanjak.
Motif insang pada kain sarung yang dikenakan Wapres mengandung makna mendalam.
Terinspirasi dari kehidupan masyarakat Pontianak yang bermukim di sepanjang Sungai Kapuas, insang ikan digunakan sebagai media seni yang melambangkan napas, kehidupan, dan dinamika sehari-hari.
Selain itu, motif ini juga menjadi simbol cinta terhadap alam dan lingkungan.
BACA JUGA:Aulia Bilqis Khairuna Ditunjuk Sebagai Pembawa Baki Pada Upacara HUT ke-79 RI
BACA JUGA:Angela Lee Ditangkap Lagi: Selebgram 'Barbie Jowo' Terjerat Kasus Penipuan Jual Beli Tas Mewah
Pakaian adat yang dikenakan Wapres kali ini tidak hanya memiliki makna estetika, tetapi juga mengandung filosofi yang mendalam.
Secara garis besar, pakaian ini melambangkan kejayaan yang diharapkan dapat diraih oleh seluruh rakyat Indonesia, serta menjadi simbol semangat menyambut Indonesia Emas 2045.
Makna ini berlaku tidak hanya untuk manusia, tetapi juga untuk seluruh sumber daya bangsa.
Pemilihan pakaian adat Pontianak, Kalimantan Barat, juga mencerminkan keragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia.
Seperti yang diketahui, pada perayaan HUT RI sebelumnya, Wapres Ma'ruf Amin dan Ibu Wury Ma'ruf Amin mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah, seperti adat Banten pada tahun 2022 dan Koto Gadang, Sumatera Barat, pada tahun 2023. Setiap pemilihan busana tersebut memiliki makna filosofis tersendiri.