Tanda-Tanda Seseorang Terinfeksi HIV

Reporter: Edo |

Editor: Edo |

Kamis , 26 Sep 2024 - 10:21

Doc/Foto/Ist--

tanda-tanda seseorang terinfeksi hiv                            rel,bacakoran.co - hiv (human immunodeficiency virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
virus ini menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh tertentu dari orang yang sudah terinfeksi, seperti darah, air mani, cairan vagina, dan asi.
jika tidak diobati, hiv dapat berkembang menjadi aids (acquired immunodeficiency syndrome), kondisi di mana sistem kekebalan tubuh rusak parah, sehingga tubuh kesulitan melawan infeksi yang berpotensi mematikan.
baca juga:8 cara jitu agar suka makan sayur tanpa rasa terpaksa
baca juga:5 manfaat vitamin b9 dan ragam sumber makanannya
tanda awal infeksi hiv
setelah terinfeksi hiv, gejala awal yang dialami seseorang bervariasi. sekitar dua pertiga orang yang terinfeksi akan mengalami gejala mirip flu dalam waktu 2-4 minggu setelah paparan virus. gejala-gejala ini merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi hiv dan disebut sebagai infeksi hiv akut. berikut beberapa gejala umum yang mungkin muncul:
demam
panas dingin
ruam
berkeringat di malam hari
nyeri otot dan sendi
sakit tenggorokan
kelelahan ekstrem
pembengkakan kelenjar getah bening
luka di mulut (sariawan)
baca juga:manfaat dan efek samping minum air kelapa setiap hari
baca juga:menkes ri budi soroti peyebab sikap dokter tak ramah kepada pasien ternyata ini peyebab nya!
gejala-gejala ini bisa berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu. namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang yang terinfeksi hiv akan mengalami gejala ini. beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun pada tahap awal infeksi.
tahap lanjutan infeksi hiv
setelah tahap awal, hiv memasuki fase yang dikenal sebagai latensi klinis. pada tahap ini, virus tetap ada dalam tubuh dan berkembang biak, tetapi pada tingkat yang sangat rendah. seseorang pada tahap ini mungkin tidak merasakan gejala apa pun dan bisa merasa sehat. namun, virus masih aktif dan, tanpa pengobatan, tahap ini bisa berlangsung selama 10 hingga 15 tahun sebelum berkembang menjadi aids.
jika seseorang menjalani pengobatan antiretroviral (arv), viral load—jumlah virus dalam darah—dapat ditekan hingga tidak terdeteksi. ini berarti virus tidak lagi merusak sistem kekebalan dan risiko menularkan hiv ke orang lain sangat rendah. namun, jika viral load terdeteksi, risiko penularan tetap ada, meskipun tidak ada gejala yang muncul.
baca juga:manfaat nanas untuk batuk, benarkah bisa meredakan gejala?
baca juga:perbedaan gigi susu dan gigi permanen anak-anak
tahap aids
jika hiv tidak diobati, virus akan terus melemahkan sistem kekebalan tubuh hingga akhirnya berkembang menjadi aids. pada tahap ini, tubuh sangat rentan terhadap infeksi oportunistik dan kanker yang dapat mengancam jiwa. beberapa tanda dan gejala aids meliputi:
penurunan berat badan drastis
demam yang berkepanjangan
keringat malam yang berlebihan
pembengkakan kelenjar getah bening
diare kronis
luka di mulut, anus, atau alat kelamin
pneumonia
masalah memori, depresi, dan gangguan neurologis lainnya
baca juga:masih muda sering lupa? ini 8 penyebabnya
baca juga:berat badan bisa turun karena stres, ini alasannya
kesimpulan
deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting bagi penderita hiv. dengan pengobatan arv yang rutin, seseorang yang terinfeksi hiv bisa hidup normal dan sehat tanpa risiko menularkan virus.
tes hiv secara rutin sangat dianjurkan bagi mereka yang berisiko tinggi terpapar virus ini, karena banyak orang yang tidak menunjukkan gejala pada tahap awal infeksi.
dengan kesadaran dan penanganan yang tepat, hiv bukan lagi hukuman mati seperti yang dulu diyakini, tetapi menjadi kondisi kronis yang bisa dikelola.(*)