Siswa Diajak Cinta dan Bangga Rupiah

MEMORABILIA: Peresmian Tugu Memorabilia Uang Rupiah Pecahan Rp 10.000 Tahun Emisi 2005 yang menampilkan gambar Rumah Limas, Kamis (3/10/2024). Foto: dok/Humas Pemprov Sumsel--

REL, Palembang – Penjabat (Pj.) Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, mengajak generasi muda untuk lebih mencintai dan bangga terhadap mata uang Rupiah. 

Ajakan ini disampaikan dalam acara Peresmian Tugu Memorabilia Uang Rupiah Pecahan Rp 10.000 Tahun Emisi 2005 yang menampilkan gambar Rumah Limas. 

Acara yang juga diselingi dengan kegiatan edukasi "Cinta, Bangga, Paham Rupiah" ini diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan di Museum Negeri Sumsel (Balaputera Dewa), Palembang, Kamis (3/10/2024).

Dalam sambutannya, Elen Setiadi menekankan pentingnya memahami nilai tukar rupiah dan kebanggaan akan uang nasional. 

BACA JUGA:De Ligt dan Martinez Jadi Kambing Hitam

BACA JUGA:Paolo Di Canio Puji Vlahovic

"Hari ini adalah momen yang sangat kita nantikan. Istimewanya dari Uang Rupiah pecahan Rp 10.000 Tahun Emisi 2005 ini adalah menampilkan gambar Rumah Limas, ikon arsitektur tradisional Sumatera Selatan yang mencerminkan nilai-nilai luhur serta kearifan lokal yang menjadi warisan kehidupan masyarakat kita. Melalui acara ini, kita mengajak siswa-siswa untuk lebih cinta dan bangga terhadap Rupiah," ujarnya saat diwawancarai oleh wartawan.

Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Ricky P. Gozali, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Duddy Adiyatna, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan, Pandji Tjahjanto, serta Plh. Kepala UPTD Museum Negeri Sumatera Selatan, Amrulah, SH.

Selain peresmian tugu, kegiatan edukasi yang diselenggarakan di Museum Balaputera Dewa ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman kepada generasi muda tentang pentingnya uang rupiah dalam perekonomian nasional. 

"Melalui program 'Cinta, Bangga, Paham Rupiah', kita ingin siswa-siswa tidak hanya mengetahui bentuk fisik uang rupiah, tetapi juga memahami nilai tukar, fungsi, serta sejarah yang terkandung di dalamnya," kata Ricky P. Gozali.

Museum Negeri Sumsel, dengan latar belakang Rumah Limas yang juga menjadi ikon pada uang Rp 10.000 tahun 2005, menjadi tempat yang tepat untuk menggambarkan perpaduan antara budaya dan ekonomi. 

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan, Pandji Tjahjanto, menyebutkan bahwa pelestarian budaya melalui ikonografi uang merupakan cara yang efektif untuk memperkenalkan sejarah lokal kepada masyarakat luas.

Dengan peresmian tugu ini, diharapkan masyarakat, khususnya generasi muda, semakin menghargai nilai Rupiah dan bangga memiliki simbol kebudayaan lokal yang tercermin dalam mata uang nasional. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan