Cabai di Muratara Naik Tajam
Cabai. Foto: Ilustrasi/net--
REL, Musi Rawas Utara – Harga cabai di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, terus mengalami lonjakan yang cukup signifikan sejak awal Oktober 2024.
Kenaikan ini disebabkan oleh kombinasi cuaca panas ekstrem dan peningkatan harga pupuk yang turut membebani para petani.
Budi, seorang pedagang cabai di Desa Beringin Makmur 2, Kecamatan Rawas Ilir, menjelaskan bahwa harga cabai di wilayah tersebut melonjak tajam dalam sebulan terakhir.
“Harga cabai jenis setan sekarang mencapai Rp 48 ribu per kilogram, padahal bulan lalu masih Rp 30 ribu. Cabai merah juga naik menjadi Rp 30 ribu, dari sebelumnya Rp 20 ribu, dan cabai hijau naik menjadi Rp 28 ribu per kilogram,” ungkap Budi pada Minggu (20/10/2024).
BACA JUGA:Harapan Masyarakat Sumsel ke Prabowo-Gibran
BACA JUGA:Newcastle Bidik Wout Faes dan Castello Lukeba
Budi menambahkan, pasokan cabai yang dijualnya berasal dari Curup, Bengkulu.
Cuaca panas yang melanda daerah tersebut membuat cabai mengalami penurunan kualitas, dengan banyaknya cabai yang mengering.
Selain itu, kenaikan harga pupuk turut menambah beban biaya produksi para petani.
“Cuaca panas membuat cabai banyak yang kering, sementara harga pupuk naik, jadi petani terpaksa menaikkan harga,” jelas Budi.
Sementara itu, Cesar SWF Astowo, seorang petani cabai di Curup, membenarkan bahwa cuaca panas ekstrem pada bulan lalu memberikan dampak besar pada hasil panen.
“Cuaca panas saat kami sedang menanam cabai membuat tanaman tidak tumbuh dengan baik. Dampaknya cabai jadi kering dan harganya naik karena pasokan berkurang,” kata Cesar.
Dengan kondisi ini, harga cabai diperkirakan masih akan tinggi hingga cuaca lebih stabil dan harga pupuk kembali normal.
Lonjakan harga ini menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat, terutama para pedagang dan konsumen yang harus merogoh kocek lebih dalam untuk memenuhi kebutuhan harian mereka. (*)