Cabai Murah Dikeluhkan Pedagang

Pedagang pasar di Palembang. Foto: dok/ist--

REL, Palembang – Pedagang cabai di sejumlah pasar tradisional Palembang mengeluhkan harga jual cabai merah keriting yang terus merosot dalam beberapa bulan terakhir. 

Kondisi ini, menurut para pedagang, tak hanya menurunkan keuntungan mereka, tetapi juga dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang menurun. 

Harga cabai yang terlalu murah membuat mereka sulit mendapatkan margin keuntungan yang signifikan.

Terpantau pada Selasa (22/10/2024) menunjukkan harga cabai merah keriting di Pasar 26 Ilir hanya mencapai Rp 14 ribu per kilogram. 

BACA JUGA:Tiga Paslon Walikota Palembang Beradu Visi/Misi

BACA JUGA:Teken Kerjasama Optimalkan Pajak Daerah

Kondisi serupa juga terjadi di Pasar Soak Batok dan Pasar KM 5, di mana harga cabai berada pada kisaran Rp 17 ribu per kilogram.

Rita, salah satu pedagang cabai di Pasar 26 Ilir, menyebutkan bahwa fluktuasi harga cabai merah keriting sudah terjadi selama hampir tiga bulan. 

"Harga cabai merah ini naik turun, kadang Rp 14 ribu, kadang Rp 15 ribu per kilogramnya. Meski stok melimpah karena masa panen, keuntungan yang kami dapat tidak besar," ujar Rita.

Ia berharap harga cabai bisa stabil di angka yang menguntungkan bagi pedagang. 

"Harapannya harga cabai bisa di sekitar Rp 20 ribu per kilogram. Selain stok cukup, kami juga bisa mendapatkan keuntungan yang layak," tambahnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sumsel, Albert Medianto, menjelaskan bahwa rendahnya harga cabai saat ini disebabkan oleh stok yang melimpah akibat musim panen di beberapa daerah penghasil cabai. 

"Memang saat ini stok cabai melimpah, sehingga harga di pasar turun. Ini kondisi yang biasa terjadi saat musim panen," jelas Albert.

Dampak dari harga cabai yang murah ini, menurut Albert, juga dirasakan dalam perekonomian daerah. 

Tag
Share