Anggota Komisi X Verrel Bramasta Soroti Minimnya Anggaran Riset, Hanya Rp 6,5 Triliun Jauh dari Standar UNESCO

Anggota Komisi X Verrel Bramasta Soroti Minimnya Anggaran Riset, Hanya Rp 6,5 Triliun Jauh dari Standar UNESCO dan Bank Dunia-ist/net-

Anggota Komisi X Verrel Bramasta Soroti Minimnya Anggaran Riset, Hanya Rp 6,5 Triliun Jauh dari Standar UNESCO dan Bank Dunia

REL, Jakarta - Dalam rapat yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (12/11), anggota Komisi X DPR RI sekaligus aktor, Verrel Bramasta, memberikan sorotan tajam terkait anggaran riset nasional yang jauh dari standar internasional. 

Ia menilai bahwa anggaran riset yang dialokasikan pemerintah, yakni sebesar Rp 6,5 triliun, masih sangat rendah dibandingkan angka ideal yang disarankan oleh UNESCO dan Bank Dunia yang mencapai Rp 208 triliun.

Verrel Bramasta, yang tampak elegan dalam rapat tersebut, menyampaikan bahwa perbedaan besar dalam alokasi anggaran ini bisa berdampak negatif pada upaya Indonesia untuk bersaing di tingkat global dalam bidang penelitian dan inovasi. 

Menurutnya, dukungan finansial yang minim dapat memperlambat pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi yang penting bagi kemajuan negara.

BACA JUGA:Setelah Debat Kandidat, Dukungan Terhadap Paslon YM-BM Semakin Menguat

BACA JUGA:Menko Polkam Budi Gunawan Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Judi Online di Indonesia

Dalam kesempatan yang sama, Verrel juga menyoroti kemungkinan adanya tumpang tindih tugas dan fungsi (tupoksi) antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). 

Ia mempertanyakan efektivitas kerja kedua lembaga tersebut dan mengajukan pertanyaan kritis mengenai kejelasan pembagian peran yang tidak saling bertabrakan.

“Dengan adanya Kemendiktisaintek, apakah ini menyebabkan tumpang tindih dengan tupoksi BRIN itu sendiri?” tanya Verrel dalam rapat yang disiarkan langsung melalui akun Youtube TVR Parlemen.

Pertanyaan Verrel tersebut menjadi isu penting karena, di tengah anggaran yang terbatas, efektivitas dan efisiensi lembaga riset nasional semakin menjadi perhatian. 

Verrel berharap agar ada kejelasan lebih lanjut mengenai alokasi anggaran riset yang ideal dan pembagian peran yang lebih terstruktur antara BRIN dan Kemendiktisaintek untuk mencapai hasil yang maksimal.

BACA JUGA:Ivan Sugianto, Pelaku Intimidasi Siswa di Surabaya, Ditangkap di Bandara

BACA JUGA:Nusron Wahid Tegaskan Akan Tangkap Oknum Mafia Tanah di ATR/BPN Sendiri

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan