Dewi Kam, Pendatang Baru di Daftar 10 Orang Terkaya Indonesia

Reporter: Adi Candra |

Editor: Adi Candra |

Jumat , 15 Nov 2024 - 15:14

Low Tuck Kwong dan Dewi Kam-ist/net-

dewi kam, pendatang baru di daftar 10 orang terkaya indonesia                            dwi kam, pendatang baru di daftar 10 orang terkaya indonesia
rel, jakarta - dunia bisnis dan investasi indonesia kembali digemparkan dengan kehadiran nama baru dalam jajaran 10 besar orang terkaya di tanah air. 
di usianya yang telah mencapai 90-an, dewi kam berhasil mencuri perhatian dengan masuk ke daftar elite tersebut berkat kenaikan pesat kekayaannya.
menurut data terbaru dari forbes real time billionaires yang dirilis pada april 2023, dewi kam menempati posisi kedelapan dengan nilai kekayaan mencapai us$4,7 miliar atau sekitar rp69,5 triliun. 
kekayaan ini terutama diperoleh dari kepemilikan sahamnya di pt bayan resources tbk, sebuah perusahaan batu bara besar di indonesia. kenaikan drastis harga saham perusahaan ini yang melonjak hingga tiga kali lipat pada tahun 2022 menjadi faktor utama yang membuat kekayaan dewi kam bertambah hampir dua kali lipat.
baca juga:sumatera selatan jadi wilayah dengan aduan tambang ilegal terbanyak, pj gubernur harap ada payung hukum
baca juga:erick thohir: peluang timnas indonesia lolos ke piala dunia 2026 masih terbuka
dewi kam memiliki saham minoritas di bayan resources sebesar 10%, dan lonjakan nilai saham ini telah memberinya keuntungan besar dalam waktu singkat. 
terlebih lagi, posisinya sebagai pengusaha yang aktif dalam bisnis di hong kong dan china turut berperan dalam menambah diversifikasi aset dan stabilitas kekayaannya. 
dengan kekayaan yang terus tumbuh, dewi kam mencatatkan namanya bersama nama-nama besar lainnya di indonesia seperti low tuck kwong dan hartono bersaudara.
daftar orang terkaya indonesia versi forbes (april 2023)
1. low tuck kwong - us$29,0 miliar (rp429,01 triliun)
2. r. budi hartono - us$26,6 miliar (rp393,3 triliun)
3. michael hartono - us$25,5 miliar (rp377,09 triliun)
4. sri prakash lohia - us$7,4 miliar (rp109,43 triliun)
5. lim hariyanto wijaya sarwono - us$6,3 miliar (rp93,18 triliun)
6. prajogo pangestu - us$5,9 miliar (rp87,26 triliun)
7. chairul tanjung - us$4,9 miliar (rp72,47 triliun)
8. dewi kam - us$4,7 miliar (rp69,51 triliun)
baca juga:anggota komisi x verrel bramasta soroti minimnya anggaran riset, hanya rp 6,5 triliun jauh dari standar unesco
baca juga:timnas indonesia berpeluang sejajar dengan australia dan arab saudi di kualifikasi piala dunia zona asia
9. tahir dan keluarga - us$4,3 miliar (rp63,61 triliun)
10. djoko susanto - us$4,3 miliar (rp63,61 triliun)
low tuck kwong, yang dikenal sebagai “raja batu bara,” masih mempertahankan posisi puncak dengan kekayaan sebesar us$29 miliar atau sekitar rp429,01 triliun. 
kekayaannya sebagian besar berasal dari pt bayan resources tbk, perusahaan yang juga turut menyumbang kekayaan bagi dewi kam.
di peringkat kedua dan ketiga, bertengger nama budi dan michael hartono, pemilik grup djarum dan bank central asia (bca). total kekayaan mereka berdua mencapai rp7,7 kuadriliun. 
keluarga hartono telah bertahun-tahun berada di posisi teratas dalam daftar orang terkaya indonesia berkat bisnis mereka yang stabil dan terdiversifikasi.
pendatang baru lainnya adalah lim hariyanto wijaya sarwono, yang pada usianya ke-94 berhasil masuk dalam daftar. kekayaan lim meningkat pesat setelah pt trimegah bangun persada, salah satu perusahaan di bawah harita group miliknya, tercatat di bursa efek indonesia.
keberhasilan dan inspirasi
kisah dewi kam mencerminkan kekuatan dari investasi dan bagaimana perubahan signifikan dalam nilai saham dapat mempengaruhi posisi seseorang dalam daftar kekayaan. 
baca juga:menko polkam budi gunawan ungkap fakta mengejutkan soal judi online di indonesia
baca juga:hasil imbang australia vs arab saudi jadi semangat baru timnas indonesia hadapi jepang
perusahaan batu bara tempatnya berinvestasi berhasil mencatatkan peningkatan pesat, menunjukkan bahwa sektor energi dan sumber daya alam tetap menjadi lahan subur bagi para investor dan konglomerat di indonesia.**