Tiga Penemuan Ilmiah Terbesar di Tahun 2015: CRISPR, Foto Pluto, dan Vaksin Ebola
Foto: Tiga Penemuan Ilmiah Terbesar di Tahun 2015: CRISPR, Foto Pluto, dan Vaksin Ebola-Ilustrasi -
RAKYATEMPATLAWANG – Tahun 2015 menjadi tahun penuh kejutan di dunia ilmiah, dengan tiga penemuan utama yang diakui oleh berbagai publikasi sebagai momen bersejarah dalam ilmu pengetahuan: teknologi pengeditan gen CRISPR, temuan luar biasa dari Pluto, dan kemajuan vaksin Ebola.
1. CRISPR: Terobosan dalam Pengeditan Gen
CRISPR (Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats) adalah teknologi yang memungkinkan ilmuwan mengedit DNA dengan presisi tinggi.
Berbasis pada mekanisme pertahanan alami bakteri, CRISPR dapat memotong DNA virus yang menyerang. Para peneliti menunjukkan bahwa metode ini berpotensi untuk merevolusi biologi molekuler dengan mengedit genom manusia secara efisien.
BACA JUGA:Bunga Mas Calon Ibu Kota Kabupaten Kikim Area: Pemekaran Wilayah Kabupaten Lahat Dapat Lampu Hijau
Metode ini bahkan digunakan untuk menciptakan hewan dengan mutasi tertentu dan memodifikasi sel manusia, termasuk upaya mencegah infeksi HIV.
Keunggulan utama CRISPR terletak pada biayanya yang lebih terjangkau dibandingkan teknologi lain, membuatnya sangat berharga untuk penelitian di bidang genetika dan pengobatan.
2. Gambar Pluto yang Menakjubkan dari Misi New Horizons
NASA berhasil mengungkap keindahan Pluto pada 14 Juli 2015 melalui misi New Horizons. Pesawat luar angkasa tersebut meluncur sejauh 4,8 miliar kilometer dan memberi dunia pengintaian pertama dari planet kerdil ini.
BACA JUGA:491.000 Jiwa Siap Lepas dari Palembang, Berikut 10 Calon Daerah Otonom Baru di Sumatera Selatan
BACA JUGA:Tugas KPPS 1 sampai 7 Pilkada 2024: Lengkap dengan Wewenang, Kewajiban, dan Gaji
Foto-foto Pluto yang dikirim kembali mengungkapkan lanskap yang kompleks, termasuk pegunungan es besar dan wilayah bernama Sputnik Planum yang dipenuhi es nitrogen beku.
Penemuan ini menunjukkan bahwa Pluto memiliki topografi yang bervariasi, yang menurut Alan Stern, Kepala Penelitian New Horizons, “menyaingi apa yang kita lihat di tata surya.”