Kekalahan Memalukan dan Masa Depan Suram
NADIR: Hibernian FC berada di titik nadir usai kekalahan telak 1-4 dari Dundee pada Sabtu lalu. Foto: Getty Images--
REL, Skodlandia - Hibernian FC berada di titik nadir usai kekalahan telak 1-4 dari Dundee pada Sabtu lalu.
Kekalahan ini membuat Hibs terdampar di dasar klasemen Scottish Premiership tanpa kemenangan dalam delapan pertandingan terakhir.
Hanya satu kemenangan liga yang mampu mereka raih musim ini.
Situasi ini memicu amarah dan kekecewaan di kalangan pendukung.
Beberapa menyalahkan keputusan pelatih kepala David Gray, sementara yang lain menuding kegagalan ini berasal dari level manajemen klub.
Namun, satu hal yang pasti: optimisme sulit ditemukan di Easter Road.
Pertandingan di Dens Park sebenarnya dimulai dengan baik ketika Hibs memimpin melalui gol Nicky Cadden.
Namun, situasi berubah drastis setelah Jordan Obita melakukan pelanggaran keras terhadap Mo Sylla, yang membuat Hibs bermain dengan 10 orang.
Kesalahan demi kesalahan pun menghancurkan Hibs. Gol bunuh diri Nectarios Triantis, blunder fatal kiper Josef Bursik, hingga lemahnya konsentrasi Rocky Bushiri berujung pada gol keempat Dundee.
David Gray mengakui bahwa perubahan situasi sulit dilakukan. "Kesalahan individu seperti ini di luar kendali saya," ujarnya usai pertandingan.
Kapten Hibs, Joe Newell, tidak menutupi rasa frustrasinya. "Amarah dan rasa malu yang luar biasa," ungkapnya. "Kami terlalu jauh dari standar yang seharusnya."
Newell menyerukan respons tegas dari tim saat menghadapi Aberdeen di pertandingan selanjutnya.
"Ketika Anda mengenakan jersey ini, Anda harus tampil maksimal, apa pun situasinya," tegasnya.
Statistik mengungkapkan lebih banyak masalah. Menurut Opta, Hibs adalah tim dengan kesalahan terbanyak yang berujung pada tembakan (9) dan gol (6) di Scottish Premiership musim ini.