Respons Jokowi Seusai Disebut Hasto Sudah Bukan Lagi Bagian PDIP: "Partainya Jadi Perorangan"

Reporter: Adi Candra |

Editor: Adi Candra |

Jumat , 06 Dec 2024 - 17:08

joko widodo-ist/net-

Di tengah isu ini, PDIP juga menghadapi permasalahan internal lainnya. Hasto mengungkapkan bahwa partainya berencana untuk memecat 27 kader yang terbukti tidak loyal. Mereka dinyatakan "main dua kaki" dalam gelaran Pilkada dan Pilpres 2024.

Pengumuman pemecatan ini dijadwalkan akan disampaikan pada 17 Desember mendatang.

Langkah tegas ini dilakukan PDIP untuk menjaga soliditas partai, terutama menjelang puncak kontestasi politik tahun depan. PDIP menegaskan tidak akan memberikan toleransi bagi kader yang tidak patuh terhadap keputusan partai.

Kesimpulan

Respons Jokowi atas pernyataan Hasto Kristiyanto memperlihatkan hubungan yang semakin renggang antara Presiden dan PDIP.

Meski demikian, Jokowi menekankan bahwa dirinya masih menjaga hubungan baik dengan sejumlah kader partai tersebut.

Sementara itu, PDIP terus berupaya memperkuat barisannya dengan mengambil langkah tegas terhadap kader-kader yang dinilai tidak loyal.***

respons jokowi seusai disebut hasto sudah bukan lagi bagian pdip: "partainya jadi perorangan"                            respons jokowi seusai disebut hasto sudah bukan lagi bagian pdip: "partainya jadi perorangan"
rel, solo - presiden joko widodo (jokowi) menanggapi pernyataan sekretaris jenderal pdip hasto kristiyanto yang mengungkapkan bahwa jokowi dan keluarganya tidak lagi menjadi bagian dari partai demokrasi indonesia perjuangan (pdip). 
dalam responsnya, jokowi menilai pengumuman tersebut mencerminkan bahwa pdip seakan hanya menjadi partai perorangan.
ketika dimintai penjelasan lebih lanjut mengenai pernyataannya itu, jokowi memilih untuk tidak memberikan komentar tambahan. 
namun, saat ditanya apakah ia kini terafiliasi dengan partai tertentu, jokowi kembali menyinggung soal "partai perorangan."
pernyataan hasto kristiyanto
pernyataan hasto kristiyanto disampaikan dalam jumpa pers di sekolah partai lenteng agung, rabu (4/12). 
ia mengungkapkan bahwa jokowi serta dua anggota keluarganya, yaitu gibran rakabuming raka dan bobby nasution, kini dianggap tidak lagi menjadi bagian dari partai berlambang banteng tersebut. menurut hasto, hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan sikap politik antara jokowi beserta keluarganya dengan pdip.
baca juga:putri gus dur, inayah wahid, kritik pedas gus miftah soal penghinaan pedagang es teh
baca juga:gus miftah mundur dari utusan khusus presiden, ini alasan dan kisah di baliknya
"pak jokowi masih menyimpan kta pdip, tetapi sikap politik beliau sudah berbeda. ini termasuk gibran dan bobby," ujar hasto.
hubungan jokowi dengan kader pdip
meski disebut sudah bukan bagian dari pdip, jokowi menyebut bahwa dirinya masih bersahabat baik dengan beberapa kader pdip. salah satunya adalah ketua dpc pdip solo, fx hadi rudyatmo. jokowi bahkan menyampaikan harapannya untuk bisa bertemu kembali dengan sahabatnya itu di lain kesempatan.
pdip siap pecat kader yang tidak loyal
di tengah isu ini, pdip juga menghadapi permasalahan internal lainnya. hasto mengungkapkan bahwa partainya berencana untuk memecat 27 kader yang terbukti tidak loyal. mereka dinyatakan "main dua kaki" dalam gelaran pilkada dan pilpres 2024.
pengumuman pemecatan ini dijadwalkan akan disampaikan pada 17 desember mendatang.
langkah tegas ini dilakukan pdip untuk menjaga soliditas partai, terutama menjelang puncak kontestasi politik tahun depan. pdip menegaskan tidak akan memberikan toleransi bagi kader yang tidak patuh terhadap keputusan partai.
baca juga:hati-hati kalau whatsapp mendadak begini, tanda disadap dari jauh
baca juga:harga tiket masuk dufan ancol dan promo terbaru untuk liburan akhir pekan
kesimpulan
respons jokowi atas pernyataan hasto kristiyanto memperlihatkan hubungan yang semakin renggang antara presiden dan pdip. 
meski demikian, jokowi menekankan bahwa dirinya masih menjaga hubungan baik dengan sejumlah kader partai tersebut. 
sementara itu, pdip terus berupaya memperkuat barisannya dengan mengambil langkah tegas terhadap kader-kader yang dinilai tidak loyal.***