Sejarah Pemisahan POLRI dan ABRI, Tonggak Penting Reformasi Kepolisian Indonesia

Sejarah Pemisahan POLRI dan ABRI, Tonggak Penting Reformasi Kepolisian Indonesia-ist/net-
Sejarah Pemisahan POLRI dan ABRI, Tonggak Penting Reformasi Kepolisian Indonesia
REL, Jakarta – Pemisahan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) menjadi salah satu momen bersejarah dalam perjalanan reformasi birokrasi Indonesia.
Langkah ini mencerminkan upaya meningkatkan profesionalisme POLRI sebagai institusi yang lebih mandiri dan berfokus pada tugas penegakan hukum.
Pada masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie, pemisahan ini dilakukan sebagai bagian dari reformasi besar setelah jatuhnya Orde Baru.
Dengan diterbitkannya Instruksi Presiden No. 2 Tahun 1999, pemisahan resmi dilakukan pada 1 April 1999. Sejak itu, POLRI menjadi lembaga independen di bawah kendali langsung Presiden, terpisah dari pengaruh militer.
Awal Mula Hubungan POLRI dan ABRI
Pada awalnya, POLRI adalah bagian dari ABRI berdasarkan Undang-Undang Pokok Kepolisian No. 13 Tahun 1961. Dalam struktur ini, POLRI setara dengan Angkatan Darat, Laut, dan Udara.
Keputusan ini bertujuan memperkuat integrasi keamanan nasional. Namun, penggabungan ini menciptakan tantangan tersendiri, terutama dalam menjalankan tugas sebagai aparat penegak hukum yang memerlukan independensi dari militer.
Pada era Orde Baru, hubungan antara ABRI dan POLRI semakin erat. Namun, integrasi yang terlalu kuat justru memperumit peran POLRI, yang pada dasarnya bukan merupakan bagian dari angkatan perang.
BACA JUGA:50 Hari Prabowo: Hapus Utang UMKM, Naikkan Gaji Guru, dan Raih Investasi 18,5 Miliar Dolar
BACA JUGA:Nyicil Toyota Avanza Baru Rp 1 Jutaan per Bulan, Begini Skemanya
Perubahan mulai terlihat pada 1969 dengan penghapusan sebutan "Panglima Angkatan Kepolisian," diganti menjadi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri).
Pemisahan POLRI di Era Reformasi
Reformasi 1998 membawa tuntutan masyarakat agar POLRI menjadi institusi mandiri. Proses pemisahan dimulai dengan upacara simbolis pada 1 April 1999 di Mabes ABRI, Jakarta Timur.