Indonesia Tekankan Tanggung Jawab Israel atas Kejahatan di Gaza dalam Sidang Darurat PBB
Doc/Foto/Ist--
REL,BACAKORAN.CO – Indonesia kembali menegaskan dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang digelar di New York, Amerika Serikat. Dalam kesempatan ini, Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nasir, menyampaikan rencana resolusi berjudul "Demand for Ceasefire in Gaza," yang bertujuan untuk menuntut gencatan senjata di Gaza.
BACA JUGA:Patroli Malam Polsek Talang Padang Antisipasi Kejahatan 3C.
BACA JUGA:11 Penyedap Rasa Alami Pengganti MSG yang Ada di Dapur
Dalam pidatonya, Arrmanatha menekankan bahwa gencatan senjata adalah langkah yang diperlukan untuk melindungi jutaan warga sipil Palestina, mengurangi penderitaan mereka, dan membuka jalan menuju perdamaian dan keadilan. Ia mengungkapkan bahwa serangan militer dan blokade oleh Israel selama 14 bulan terakhir telah menyebabkan lebih dari 150 ribu korban jiwa, dengan 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, sekitar 1,9 juta orang Palestina terpaksa mengungsi dalam kondisi yang sangat tidak layak, tanpa akses terhadap kebutuhan dasar.
Arrmanatha menggambarkan kondisi Gaza yang sangat mengerikan, bahkan menyerupai terhenti. Ia dikirim ke dunia untuk tidak diam saja dan segera bertindak guna mencegah lebih banyak korban jiwa dan kehancuran. Indonesia juga mengingatkan bahwa pada akhir tahun 2023, Majelis Umum PBB telah mengesahkan resolusi yang mengirimkan gencatan senjata dan perlindungan terhadap warga sipil di Gaza, yang mendapat dukungan dari 153 negara. Namun, resolusi tersebut belum diimplementasikan hingga kini.
BACA JUGA:Jadwal Lengkap Seleksi CPNS 2024, Termasuk Pengumuman Hasil SKB
BACA JUGA:Babinsa dan Bhabinkamtibmas Tangkap Pelaku Curanmor Berikut BB
“Dunia tidak boleh membiarkan tragedi ini terus berlanjut tanpa pertanggungjawaban,” tegas Arrmanatha dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Jumat (13/12/2024).***