Mendagri Tito Karnavian Ungkap Ketimpangan Anggaran Program Stunting: Hanya Rp 2 Miliar yang Sampai ke Rakyat

Tito Karnavian Mentri Dalam Negeri Indonesia -Doc/Foto.Ist-

REL,BACAKORAN.CO — Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri), Tito Karnavian, menyayangkan ketimpangan dalam penggunaan anggaran program stunting di beberapa daerah. Ia mengungkapkan bahwa meskipun anggaran program tersebut mencapai Rp 10 miliar, hanya sekitar Rp 2 miliar yang benar-benar digunakan untuk keperluan rakyat, seperti penyediaan makanan untuk ibu hamil dan anak di bawah dua tahun. Sisanya, yakni Rp 6 miliar, digunakan untuk kegiatan seperti rapat koordinasi dan studi banding, sementara Rp 2 miliar lainnya untuk diskusi untuk evaluasi.

BACA JUGA:Melihat Vespa GTS 310 Resmi Diluncurkan, Skuter Paling Bertenaga Sepanjang Sejarah Vespa

BACA JUGA:Terungkap! Ini Syarat Justin Hubner Sebelum Perkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Dalam Rapat Koordinasi Nasional Keuangan Daerah yang berlangsung di Jakarta pada Rabu (18/12/2024), Tito menegaskan bahwa para kepala daerah perlu mengizinkan kembali anggaran yang tidak efisien tersebut. Dia meminta agar Direktur Jenderal Keuangan Daerah lebih teliti dalam mengawasi penggunaan anggaran daerah agar tidak ada pemborosan yang menghambat program-program yang seharusnya bermanfaat bagi rakyat.

Tito juga mengkritik banyaknya kegiatan yang kurang relevan dengan tujuan program, seperti rapat-rapat penguatan, yang justru lebih banyak menyedot anggaran. “Saya bilang kapan kuat-kuatnya ini,” ujar Tito dengan tegas.

BACA JUGA:Pengumuman Hasil PPPK 2024: Cek Link dan Instansi yang Dilamar di Sini!

BACA JUGA:Kadispora Sungai Penuh Pingsan Usai Jadi Tersangka Korupsi Pembangunan Stadion Mini

Lebih lanjut, Tito menekankan pentingnya efisiensi dalam pengelolaan anggaran negara dan daerah, serta dorongan agar setiap daerah yang memiliki pendapatan tinggi dapat mandiri dalam merancang program-program kesejahteraan untuk masyarakat. Dengan efisiensi belanja dan peningkatan pendapatan, daerah diharapkan dapat berperan lebih aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi serta mengatasi berbagai tantangan seperti inflasi.

Melalui perubahan pola pikir ini, Tito berharap pemerintah daerah dapat lebih bijak dalam menggunakan anggaran yang ada dan memastikan bahwa setiap program yang dijalankan benar-benar bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat***

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan