Prabowo Usul Tambah Jam Olahraga, DPR Soroti Minimnya Fasilitas di Sekolah
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani-Doc/Foto.Ist-
REL,BACAKORAN.CO – Usulan Presiden Prabowo Subianto untuk menambah jam olahraga, kegiatan ekstrakurikuler, dan gerakan senam dasar di sekolah mendapat tanggapan dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani. Ia menilai langkah tersebut perlu didukung dengan peningkatan fasilitas olahraga di sekolah yang saat ini masih jauh dari memadai.
Menurut Lalu, hanya sekitar 12 persen dari total lebih dari 439.000 sekolah di Indonesia yang memiliki fasilitas olahraga yang layak. Akibatnya, sebagian besar peserta didik tidak mendapatkan kesempatan yang cukup untuk beraktivitas fisik secara optimal.
“Saat ini hanya sekitar 12 persen dari lebih 439.000 sekolah di Indonesia yang memiliki fasilitas olahraga yang cukup baik. Dampaknya, peserta didik kurang mendapatkan aktivitas fisik,” ujar lalu dalam keterangan pers pada Kamis (19/12/2024).
BACA JUGA:Melihat Gudeg, Kelezatan Kuliner Tradisional Yogyakarta
BACA JUGA:4 Golongan yang Paling Dibenci Allah di Hari Kiamat, Siapa Saja Mereka?
Dukungan Anggaran Minimum
Lalu juga mengkritisi rendahnya alokasi anggaran dari APBN dan APBD untuk pengembangan fasilitas olahraga di sekolah. Menurutnya, rata-rata anggaran yang dialokasikan hanya sebesar 0,065 persen dari APBN dan 0,16 persen dari APBD.
“Secara persentase ini masih sangat minim dibandingkan kebutuhan ideal untuk menyentuh 53,15 juta peserta didik dan melakukan pelatihan untuk mencetak atlet berprestasi dari usia dini,” tegas Lalu.
Ia menegaskan bahwa jika pemerintah serius ingin menambah jam olahraga, maka harus ada langkah konkret berupa penguatan fasilitas olahraga di setiap satuan pendidikan.
BACA JUGA:Jokowi, Gibran, dan Bobby Nasution Resmi Dipecat PDIP: Ini Reaksinya
Perlu Peningkatan Fasilitas dan Kompetensi Guru Olahraga
Tak hanya soal fasilitas, Lalu juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas tenaga pendidik, khususnya guru olahraga. Ia berpendapat bahwa pelatihan dan penguatan kompetensi guru olahraga sangat diperlukan agar kegiatan olahraga bisa sejalan dengan Kurikulum Pendidikan Olahraga.
“Pemerintah perlu memperkuat ketersediaan fasilitas olahraga di sekolah dan setiap satuan pendidikan serta pelatihan bagi guru olahraga untuk menerapkan aktivitas olahraga yang sesuai. Sehingga mendukung terlaksananya Kurikulum Pendidikan Olahraga,” ujar Lalu.