Kisah Inspiratif Guru Viral Andrianto, Nazar Jalan Kaki Lintas Provinsi
Kisah Inspiratif Guru Viral Andrianto, Nazar Jalan Kaki Lintas Provinsi Setelah 6 Tahun Penantian-ist/net-
Kisah Inspiratif Guru Viral Andrianto, Nazar Jalan Kaki Lintas Provinsi Setelah 6 Tahun Penantian
REL, BACAKORAN.CO - Perjuangan panjang Andrianto (45), seorang guru SMP dari Magetan, Jawa Timur, telah menarik perhatian banyak orang.
Kisahnya menjadi viral setelah ia memenuhi nazarnya berjalan kaki lintas provinsi sebagai ungkapan rasa syukur atas disetujuinya mutasi yang telah ia nantikan selama enam tahun.
Perjuangan Panjang Menuju Mutasi
Andrianto, yang sebelumnya mengajar di SMP Negeri 2 Plaosan, Magetan, Jawa Timur, telah mengabdi selama 14 tahun di sekolah tersebut. Setiap hari, ia harus menempuh perjalanan sejauh 70-80 kilometer dari rumahnya di Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, Jawa Tengah, menggunakan motor. Perjalanan dua jam setiap pagi dan sore menjadi rutinitas yang melelahkan.
“Setiap hari saya berangkat pukul 5 pagi setelah salat Subuh dan sampai di sekolah jam 7 pagi. Pulangnya, karena jalanan ramai, biasanya baru sampai rumah saat Maghrib,” ungkap Andrianto.
Keinginannya untuk lebih dekat dengan keluarga semakin kuat, terutama karena ia ingin lebih banyak mendampingi kedua anaknya dan menyambut kelahiran anak ketiganya. Namun, proses mutasi yang diajukan sejak 2018 tidak berjalan mulus.
BACA JUGA:Puncak, Surga Wisata di Dekat Jakarta, Berikut 20 Wisata Puncak Bogor yang Seru dan Tak Terlupakan
BACA JUGA:Gaji Pensiunan PNS Golongan I-IV Naik 12% pada 2024, Taspen Siapkan Pembayaran Tepat Waktu
“Pengajuan mutasi saya sempat ditolak karena tidak ada guru pengganti. Tapi saya terus mencoba dan akhirnya pada Juli 2024, pengajuan saya diterima,” tambahnya. Setelah melalui proses birokrasi panjang, SK mutasinya resmi diterbitkan pada akhir Oktober 2024, dan ia mulai mengajar di kampung halamannya per 1 November.
Nazar Jalan Kaki Lintas Provinsi
Sebagai wujud rasa syukur, Andrianto menepati nazar yang pernah ia sampaikan kepada rekan-rekannya. Tepat pada 31 Oktober 2024, hari terakhirnya mengajar di Magetan, ia memulai perjalanan jalan kaki dari SMP Negeri 2 Plaosan menuju Kecamatan Puhpelem, Wonogiri, sejauh 15 kilometer. Perjalanan itu memakan waktu lima jam dan melintasi delapan desa.
“Setelah sampai di Puhpelem, saya melanjutkan perjalanan ke rumah menggunakan motor. Ini cara saya berbagi kebahagiaan, tidak ada niatan untuk viral,” jelasnya.
Aksi ini ia abadikan dalam video yang diunggah pada 1 November 2024. Respons positif dari warganet membanjiri unggahan tersebut, mengapresiasi semangat dan perjuangan Andrianto yang menjadi inspirasi bagi banyak orang.